Partager:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbeda dengan pihak terkait lain yang dipanggil terkait penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E. Anies tampak menggunakan pelantang suara atau microphone saat memberikan keterangan.

Sejak pagi sebelum tiba menjalani pemeriksaan, staf Anies tampak mempersiapkan pelantang suara di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, hari ini. Begitu juga setelah selesai diperiksa selama 11 jam.

Perihal adanya pelantang suara itu, KPK memastikan barang tersebut bukan miliknya. Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menegaskan lembaganya tak pernah menyediakan secara khusus.

"KPK tidak pernah menyediakan microphone khusus untuk pihak yang diundang ataupun dipanggil keperluan penyelidikan maupun penyidikan ketika akan memberikan tanggapan terhadap media," kata Ali saat dikonfirmasi, Rabu, 7 September.

Sementara dari pantauan VOI, saat keluar usai menjalani pemeriksaan, Anies langsung berdiri di hadapan pelantang suara yang disiapkan para stafnya. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu awalnya mengatakan senang bisa membantu KPK menjalankan tugasnya.

"Saya ingin sampaikan senang sekali bisa kembali membantu KPK dalam menjalankan tugasnya," kata Anies kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK.

Selanjutnya Anies ‘kilas balik’ mengungkap ketika masih menjadi akademisi, ada mata kuliah antikorupsi yang harus diambil oleh para mahasiswanya. Begitu juga, saat Anies menjabat sebagai gubernur, dia juga membuat Komisi Pencegahan Korupsi Ibu Kota.

"Ketika dibentuk Tim 8 pada masa itu saya diundang, saya nyatakan sanggup membantu KPK. Ketika bertugas di pemerintahan di Jakarta, kami pun membentuk Komisi Pencegahan Korupsi Ibu Kota untuk membantu tugas pencegahan korupsi," ujar Anies.

"Dan alhamdulillah hari ini diundang untuk membantu, kami pun hadir untuk membantu menjalankan apa yang dibutuhkan oleh KPK," sambungnya.

Sementara terkait pemeriksaan, Anies tak menjelaskan lebih lanjut. Dia hanya mengatakan memberi keterangan terkait Formula E.

"Itu tadi kami diminta untuk memberikan bantuan keterangan dan sudah disampaikan," tegasnya.

Anies menghindari pertanyaan wartawan soal proses pelaksanaan Formula E, berikut perencanaannya. Termasuk, pembayaran commitment fee kepada penyelenggara selama tiga tahun padahal masa jabatannya sudah berakhir pada tahun ini.

Sebelumnya, Anies tiba di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan pada hari ini, Rabu, 7 September. Saat tiba, dia yang menggunakan baju dinas berwarna putih tampak melambaikan tangan dan sesekali mengacungkan jempol.

Terkait penyelidikan Formula E, sejumlah pihak juga sudah dipanggil. Salah satunya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edy Marsudi yang mengaku menjelaskan soal peminjaman uang Rp180 miliar yang dilakukan Dispora DKI Jakarta untuk membayar commitment fee kepada Formula E Operations (FEO).


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)