Partager:

JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas membeberkan inovasi yang akan dilakukan selama menjabat dua tahun ke depan. Azwar Anas akan menerapkan sistem digitalisasi pada birokrasi.

Mekanisme ini sebelumnya telah ia terapkan selama menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang mengadakan digitalisasi produk.

"Ke depan, tidak dapat dipungkiri birokrasi ini harus menuju next level, yaitu digitalisasi. Digitalisasi apa saja? Digitalisasi struktur, kultur, dan kompetensi," kata Azwar Anas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu, 7 September.

Azwar Anas menuturkan, digitalisasi pada tiga sektor ini sangat mendasar dan hal ini menjadi arahan langsung dari Presiden Jokowi. Mengingat, pemerintah saat ini telah menerapakan sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE).

"Kalau ini bisa dikoneksikan tentu hasilnya maksimal. Beliau (Jokowi) sudah menyampaikan sudah banyak anggaran kemiskinan, misalnya ada Rp520 triliun di 16 kementerian/lembaga. Kalau ini diintegraasikan, maka hasilnya akan mendorong target pencapaian sesuai dengan arahan Presiden," jelasnya.

Presiden Joko Widodo hari ini melantik Azwar Anas sebagai Menpan RB di Istana Negara. Azwar Anas menggantikan Tjahjo Kumolo yang meninggal dunia akibat sakit pada 1 Juli.

Usai pelantikan, Jokowi menjelaskan alasan dirinya memilih Azwar Anas. Jokowi memandang, Azwar Anas memiliki rekam jejak yang cukup baik selama menjabat sebagai Bupati Banyuwangi dua periode yakni sejak 21 Oktober 2010 hingga 17 Februari 2021.

"Kita semua tahu Pak Azwar Anas track recordnya jelas waktu memegang birokrasi di Banyuwangi. Banyak sekali yang saya lihat. Saya lihat langsung ke sana, inovasi-inovasi di bidang pelayanan publik," jelasnya.

Inovasi yang diucap Jokowi di antaranya mengenai pengurusan KTP oleh warga, hingga pengurusan perizinan. Dari situ, Jokowi memandang Azwar Anas yang merupakan politikus PDIP ini pantas masuk dalam kabinetnya.

Kepada Azwar Anas, Jokowi berpesan untuk bergerak cepat dalam mengurus reformasi birokrasi, sehingga para aparatur negara memiliki kedisiplinan yang tinggi dan bisa melayani masyarakat dengan cepat.

"Ini, sekali lagi PAN RB. RB-nya reformasi birokrasi. Jadi, digarap secara cepat, sehingga birokrasi kita menjadi birokrasi yang melayani, birokrasi dengan kedisiplinan yang tinggi," ujar Jokowi.

"Beliau enggak usah di anu, lah. enggak usah dipesan-pesan. Sudah ngerti apa yang harus dilakukan. Sangat ngerti. Bukan ngerti, tapi sangat ngerti," lanjutnya.

 

 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)