Mantan Menhan Gantz Sebut Israel harus Langsung Menyerang Iran
JAKARTA - Israel harus langsung menargetkan Iran untuk menghadapi serangan oleh Houthi Yaman dan proksi Iran lainnya, kata mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz.
Berbicara dengan pers menjelang pertemuan fraksi mingguan partainya National Unity di Knesset, Gantz menyatakan "solusi untuk mengakhiri serangan terletak di Teheran."
"Hari ini kita memiliki kesempatan untuk mengkatalisasi 'perubahan strategis' terhadap Iran dan proksinya. Kita harus memanfaatkan kesempatan itu. Akan menjadi kesalahan strategis yang bersejarah jika tidak melakukannya," katanya, melansir The Times of Israel 24 Desember.
"Israel harus membawa pulang para sandera, dan negara-negara di kawasan ini bersama dengan Amerika Serikat harus bekerja sama dengan Israel untuk menghapus ancaman rezim nuklir Iran," katanya, seraya menyerukan kesepakatan komprehensif dengan Hamas yang mencakup seluruh sandera yang ditahan di Gaza, bahkan jika pembebasannya dilakukan secara bertahap.
"Kita harus menggunakan waktu ini untuk melakukan apa yang Netanyahu telah tolak selama lebih dari satu tahun - mengganti pemerintahan Hamas," lanjutnya, dengan menyatakan meskipun para komandan Hamas sebagian besar telah tewas dan infrastrukturnya dihancurkan, Israel "terus membiarkan Hamas menguasai Jalur Gaza’ dengan tidak mengijinkan adanya kekuatan alternatif untuk menggantikannya.
"Negara Israel belum membuat keputusan nyata untuk menggantikan Hamas. Mereka tidak bekerja sama dengan teman-teman kami di dunia untuk membentuk pemerintahan yang menjalankan Jalur Gaza seperti yang saya usulkan setahun yang lalu. Rencana seperti itu ada di lembaga pertahanan, tetapi ini adalah sesuatu yang hanya bisa dipimpin oleh eselon politik yang teguh, yang tidak terikat oleh mimpi mesianis dan kebutuhan koalisi," tegasnya.
Dia menekankan, meski pemerintahan baru yang berfokus pada deradikalisasi terbentuk di Gaza, Hamas tidak akan hilang dalam semalam, sehingga mengharuskan IDF untuk terus beroperasi di Gaza di masa depan.
Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Hari Minggu menegaskan, Iran tidak memiliki proksi di kawasan Timur Tengah, mengatakan kelompok militan yang dikait-kaitkan dengan Iran sejatinya berperang atas keyakinan sendiri, bukan atas nama Teheran.
VOIR éGALEMENT:
"Yaman berperang karena keimanannya, Hizbullah berperang karena keimanannya memberdayakannya untuk mengambil tindakan, Hamas dan Jihad (Islam) berperang karena keyakinan mereka memaksa mereka untuk melakukannya. Mereka tidak bertindak atas nama kita," tegas Ayatollah Khamenei, dikutip dari IRNA.
Menekankan posisi Teheran, Ayatollah Khamenei menyoroti kemampuan negaranya untuk bertindak secara independen jika diperlukan.
"Jika suatu hari kita memutuskan untuk mengambil tindakan, kita tidak memerlukan pasukan proksi," katanya.