Peretas yang Mencuri 120.000 Bitcoin dari Bitfinex Mengakui Perbuatannya

JAKARTA - Peretas Bitcoin di bursa kripto Bitfinex pada 2016, Ilya Lichtenstein, akhirnya mengakui perbuatannya. Peretasan ini terjadi setelah ia mengeksploitasi celah keamanan di platform Bitfinex, mencuri sekitar 120.000 Bitcoin yang saat itu bernilai lebih dari 72 juta dolar AS (Rp1,16 triliun). 

Dalam video yang direkam dari penjara AS, ia menyatakan bahwa aksinya dilakukan tanpa keterlibatan istrinya, Heather Morgan. Pernyataan ini membantah dokumenter Netflix “Biggest Heist Ever” yang menggambarkan mereka sebagai “Bonnie dan Clyde Bitcoin.”

Lichtenstein meminta maaf atas pencurian besar ini, mengklaim mencuci Bitcoin melalui jaringan dark web tanpa bantuan siapa pun. “Istri saya hanyalah korban dari keputusan buruk saya,” ujarnya. 

Ia juga menolak klaim Netflix yang menyebut adanya keterlibatan ayahnya atau agen mata-mata asing. “Ayah saya bukan peretas; dia bahkan tidak tahu cara menggunakan Instagram,” tegasnya. Lichtenstein berharap menggunakan keahliannya untuk tujuan positif setelah bebas.

Heather Morgan, yang dikenal sebagai rapper “Razzlekhan,” mengungkapkan bahwa detail kasusnya sering disalahartikan. Ia mengatakan bahwa selama proses hukum, ia tidak dapat berbicara untuk menjelaskan versinya. “Sekarang kasusnya selesai, saya ingin mengekspresikan diri dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi,” katanya.

Lichtenstein dijatuhi hukuman lima tahun penjara, sementara Morgan mendapat 18 bulan. Dari 120.000 Bitcoin yang dicuri, sebagian telah disita otoritas. Dengan nilai tukar saat ini, Bitcoin tersebut bernilai sekitar Rp31,1 triliun. Sidang pada Februari 2025 akan menentukan pengembalian dana kepada Bitfinex atau pelanggan yang terdampak. Hingga kini, Lichtenstein bersikap kooperatif dengan pihak berwenang untuk memulihkan dana tersebut.