JAKARTA - Pasar kripto tengah menghadapi tren penurunan setelah sempat mengalami lonjakan bullish di awal bulan. Harga Bitcoin (BTC), yang sempat menargetkan angka 100.000 dolar AS, kini terkoreksi turun dari 99.600 dolar AS (Rp1,57 miliar) menjadi 93.400 dolar AS (Rp1,47 miliar) pada Rabu, 27 November. Merosotnya harga BTC turut memengaruhi pasar kripto secara keseluruhan. Namun, ada satu token yang justru mengalami lonjakan harga, yaitu memecoin Goatseus Maximus (GOAT), yang naik 15% dalam 24 jam terakhir.
Sementara banyak token lainnya mengalami fase konsolidasi, harga GOAT mencatatkan lonjakan signifikan. Saat ini, token ini diperdagangkan pada harga 0,8612 dolar AS (Rp13.600) dengan kapitalisasi pasar mencapai 861,09 juta dolar AS (Rp13,6 triliun). Lonjakan ini didorong oleh peningkatan volume perdagangan yang naik 34%, mencapai 422,64 juta dolar AS (Rp6,7 triliun). Meskipun sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa (ATH) di 1,22 dolar AS (Rp19.300) pada 17 November lalu, GOAT kini kembali menunjukkan daya tarik bagi investor.
SEE ALSO:
Meski Goatseus Maximus bukan token berbasis kecerdasan buatan (AI) murni, keterkaitannya dengan Truth Terminal, sebuah bot AI populer, turut meningkatkan minat pasar terhadap token ini. Kenaikan ini juga sejalan dengan tren positif yang sedang dialami oleh sejumlah token AI lainnya setelah OpenAI mendapatkan investasi 1,5 miliar dolar AS (Rp23,7 triliun) dari SoftBank. Selain itu, banyak investor yang optimis terhadap masa depan GOAT, terbukti dengan 77% dari 16.152 peserta dalam voting CoinMarketCap memperkirakan token ini akan terus naik.
Sektor meme coin Solana juga menunjukkan performa yang baik, dengan peningkatan volume perdagangan yang turut mendukung kinerja GOAT. Salah satunya adalah CHILLGUY, memecoin baru yang tengah populer di TikTok, yang naik 43% dan mencatatkan ATH baru. Kenaikan harga GOAT kali ini menunjukkan bahwa meski pasar secara umum cenderung mengalami koreksi, sektor memecoin masih memiliki potensi untuk memberikan keuntungan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)