JAKARTA - Bp Pulse, perusahaan pengisian kendaraan listrik (EV) mengungkapkan rencananya untuk membangun jaringan bp pulse Gigahub, yang akan dimulai dari Bandara Internasional Los Angeles (LAX). 

Perusahaan menjelaskan bahwa bp pulse Gigahub merupakan serangkaian hub pengisian cepat EV besar yang dirancang untuk melayani armada ride-hail dan taksi di dekat bandara AS dan lokasi di seluruh negara dengan permintaan tinggi. 

Pembangunan bp pulse Gigahub ini dilakukan atas kerja samanya dengan Hertz, dan sebagian didanai oleh hibah dari Komisi Energi California (CEC) sebesar 2 juta dolar AS atau setara dengan Rp31,1 miliar. 

"Semakin banyak armada ride-hail dan taksi membuat komitmen berani untuk menggemparkan. Untuk melakukannya dengan sukses, mereka akan membutuhkan akses ke pengisian daya EV yang andal," kata Vic Shao, presiden divisi armada bp pulse, berdasarkan pengumuman yang dibagikan di Twitter. 

Menurut Shao, jaringan Gigahub bp pulse akan memberikan pengalaman pengisian daya yang nyaman dan hemat biaya bagi pengemudi di bandara di seluruh negeri.

Melanjutkan pernyataan Shao, Jeff Nieman selaku Wakil Presiden Senior Inisiatif Operasi di Hertz mengatakan bahwa tujuan mereka adalah memberi pelanggan Hertz akses ke jaringan pengisi daya nasional yang membuat pengalaman menyewa kendaraan listrik menjadi nyaman dan mulus. 

'Pengemudi tumpangan sangat penting untuk lanskap mobilitas dan lebih dari 25.000 pengemudi Uber telah menyewa EV melalui Hertz hingga saat ini," tambahnya. 

Nieman juga menyatakan bahwa ini baru permulaan. Pengembangan jaringan Gigahub adalah bagian dari komitmen bp pulse untuk menjadikan adopsi transportasi listrik menjadi sederhana, andal, dan hemat biaya. 

Secara global, bp memiliki tujuan untuk memperluas jaringan pengisi daya hingga 100.000 pada tahun 2030. 

Baru-baru ini, bp pulse dan Hertz mengumumkan nota kesepahaman untuk membangun infrastruktur pengisian daya di lokasi Hertz di seluruh Amerika Utara..


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)