JAKARTA - Tak sedikit gawai Apple yang sudah lawas namun tetap memiliki banyak peminat. Salah satunya MacBook Pro keluaran tahun 2012, padahal sudah banyak laptop lainnya di pasaran dengan spesifikasi yang lebih mumpuni.
Jawabannya mungkin subyektif karena setiap orang tentunya punya kebutuhan yang berbeda-beda. Secara umum, perangkat Apple yang satu ini cukup memiliki daya tarik tersendiri sekalipun teknologi yang digunakan tak lagi baru.
Apalagi harga bekas dari gawai Mac ini masih cukup tinggi dikisaran Rp10 jutaan, sebab Apple sendiri sudah lama menghentikan produksi dan penjualan MacBook Pro generasi pertama ini. Lantas apakah sesuai dengan harga yang dibayarkan?
Poin pertama yang mungkin masyarakat umum lihat dari gawai Apple karena punya nilai histori bagus. Artinya sebagian besar orang pengguna menyadari kalau produk-produk Apple memiliki kualitas yang mumpuni, tanpa ada masalah.
SEE ALSO:
Selanjutnya desain MacBook Pro yang masih terlihat bagus dan modern, jadi salah satu kelebihan tersendiri dari built quality produk Apple. Bahkan tak jarang pabrikan laptop lain mengikuti bahasa desain dari MacBook.
Meski Apple telah memiliki model terbaru dari varian MacBook Pro, bukan berarti dukungan untuk gawai ini ditinggalkan. Ekosistem Apple nyatanya masih memberikan dukungan software dan hardware untuk MacBook Pro model lawas.
Usia hardware memang tak lagi muda, apalagi kinerja MacBook Pro generasi lawas sudah mulai melambat. Namun bukan berarti laptop jinjing ini tak bisa di upgrade komponen internalnya dan diperbarui.
Nyatanya MacBook Pro masih upgradable. Ganti Harddisk dengan SSD yang lebih cepat, kemudian tingkatkan kapasitas RAM dengan demikian performa laptop akan kembali lebih fresh.
Satu hal yang mengesankan dari laptop Mac adalah dukungan sistem operasi terbaru hingga 5–6 tahun sejak produk ini rilis. Berbeda dengan Windows OS yang harus di re-install ulang setelah pemakaian 1-2 tahun.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)