JAKARTA - Mars yang biasa dikenal sebagai Planet Merah. Namun ternyata ada sisi lain dari planet tersebut yang membuat Mars terlihat berwarna hijau.
Mengutip dari Scitechdaily, berdasarkan hasil pengamatan dari NASA, Mars akan terlihat hijau saat malam hari. Hal itu dikarenakan reaksi kimia yang terjadi di permukaan atmosplanet Mars.
Fenomena ini terdeteksi dari salah satu wahana antariksa MAVEN, yang mengorbit di planet Mars. Selama beberapa tahun terakhir, MAVEN melakukan pengamatan dalam spektrum ultraviolet dan hasilnya langit malam Mars berwarna kehijauan.
"Gambar MAVEN menawarkan wawasan global pertama kami tentang gerakan atmosfer di atmosfer tengah Mars, wilayah kritis merupakan tempat aliran udara yang membawa gas antara lapisan atmosfer terendah dan tertinggi," ungkap peneliti dari Laboratorium Fisika Atmosfer dan Antariksa Universitas Colorado (LASP), Nick Schneider.
SEE ALSO:
Menggunakan instrumen Imaging Ultraviolet Spectrometer (IUVS), diketahui pendaran warna kehijauan di permukaan planet Mars terjadi karena interaksi sinar Matahari dengan atom dan molekul udara. Emisi ini sulit dilihat, bahkan dari Bumi, itu sebabnya pendaran warna kehijauan Mars hanya bisa terlihat di malam hari.
“Penemuan utama MAVEN tentang hilangnya atmosfer dan perubahan iklim menunjukkan pentingnya pola sirkulasi yang luas yang mengangkut gas atmosfer ke seluruh dunia dan dari permukaan ke tepi angkasa,” kata peneliti lain dari LASP, Sonal Jain.
Sebagai informasi, MAVEN telah mengorbit di Mars sejak 2014 dan menandai pertama kalinya instrumen semacam itu mengorbit di sekitar Planet Merah. Data studi dikumpulkan selama dua tahun berturut-turut, yang sama dengan 687 hari masa di Bumi.
Selanjutnya, para ilmuwan berencana untuk melihat cahaya malam melalui sisi samping Mars, bukan dari atas, menggunakan data yang diambil oleh IUVS. Perspektif baru ini akan digunakan untuk memahami angin vertikal dan perubahan musim dengan lebih akurat.
Dengan menganalisis panjang gelombang ultraviolet, memungkinkan para ilmuwan untuk memvisualisasikan efek angin di sekitar seluruh planet dan gelombang tinggi di atmosfer Mars. Nantinya, penemuan ini dapat membantu menciptakan gambaran yang lebih rinci tentang cuaca Mars, yang akan membantu misi awak pertama ke Planet Merah pada 2030.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)