JAKARTA - Gelandang Tijjani Reijnders kembali membuktikan ketajamannya dan turut mencetak gol saat AC Milan mempermalukan Real Madrid 3-1 di pertandingan Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu, 6 November 2024 dini hari WIB.
Madrid kian terpuruk dan kembali menelan kekalahan pada dua laga berturut-turut. Ironisnya, Madrid kalah di laga kandang dengan skor besar.
Sebelumnya di kompetisi La Liga Spanyol, Madrid hancur-lebur setelah dibantai rival bebuyutan Barcelona 4-0 di El Clasico. Madrid berharap bangkit saat menghadapi Valencia. Namun laga di akhir pekan itu terpaksa ditunda karena musih banjir.
Dengan adanya penundaan laga, Madrid sesungguhnya memiliki waktu persiapan lebih lama saat menjamu Milan. Namun performa Los Merengues pun tak banyak berubah. Meski bermodalkan galacticos edisi anyar, Kylian Mbappe, Vinicius Junior hingga Jude Bellingham, namun Madrid malah tak berkutik di hadapan pendukung sendiri.
Sebaliknya, Milan yang tak menunjukkan konsistensi di Serie A Italia justru tampil mengesankan. Ya, Milan kalah 2-0 lawan Napoli dan kemudian menang tipis 1-0 saat menghadapi Monza. Satu-satunya gol juara Liga Champions tujuh kali ini dihasilkan Reijnders.
Kini, pemain keturunan Indonesia tersebut kembali menyumbang gol yang memantapkan kemenangan Rossoneri. Keberhasilan meraih tiga poin kedua di kompetisi Eropa menjadikan Milan naik ke peringkat 18 dengan poin enam.
Perolehan poin mereka sama dengan Madrid. Hanya, tim asuhan Carlo Ancelotti yang berstatus juara bertahan ini masih unggul selisih gol sehingga menempati posisi 17.
"Menurut saya kami bisa menang karena pemain menunjukkan keberanian saat datang ke sini [Santiago Bernabeu]. Mereka juga berani bermain terbuka dan sama sekali tidak takut," kata Fonseca menanggapi kemenangan itu seperti dikutip Football Italia.
"Kami memang berusaha menguasai bola dan bermain bagus di babak pertama. Meski sempat kesulitan di babak kedua, namun kami berusaha tetap bersama. Kami pantas menang bukan hanya karena mencetak tiga gol tetapi juga bermain dengan penuh kualitas," ucap Fonseca yang mengaku mempelajari setiap detil penampilan Madrid saat dikalahkan Barca di El Clasico.
Sementara, kapten Madrid Lucas Vazquez mengakui tim bermain sangat buruk. Mereka tidak hanya terlihat lemah dalam bertahan tetapi juga menyerang.
"Jelas, ini laga yang buruk dengan hasil yang buruk pula. Tidak hanya bertahan tetapi juga menyerang. Semuanya sangat buruk," kata Vazquez.
"Lawan kami benar-benar menghukum kami. Tentu kami harus bekerja lebih keras dan kekalahan seperti itu jangan sampai kembali terjadi," ucapnya.
Madrid, di laga home itu, sesungguhnya berusaha menguasai permainan dengan mengambil inisiatif menyerang. Namun tuan rumah malah kecolongan gol saat Malick Thiaw membobol gawang Andriy Lunin di menit 12. Sundulannya yang menyambut sepak pojok menjadikan Milan unggul 1-0.
Hanya keunggulan Milan tak bertahan lama. Di menit 23, Vinicius berhasil menyamakan skor dari titik penalti. Madrid mendapat hadiah penalti setelah Vinicius dijatuhkan bek Emerson Royal di area terlarang. Eksekusi penalti dituntaskan oleh pemain depan tim nasional Brasil ini.
Dalam kedudukan imbang 1-1, Madrid seharusnya bangkit dengan menekan pertahan Milan. Namun yang terjadi Milan justru menunjukkan kemampuan terbaik menyerang lawan. Bahkan Lunin harus berjibaku menyelamatkan gawang dari ancaman Reijnders dan Christian Pulisic,
Namun, gawang Lunin akhirnya kebobolan gara-gara kesalahan Aurelien Tchouameni di menit 39. Dirinya hendak melakukan back-pass tetapi malah diterima striker Alvaro Morata. Tanpa kesulitan, mantan penyerang Madrid ini membawa Milan unggul 2-1.
Madrid sesungguhnya sempat mendapat peluang bagus lewat Mbappe menjelang akhir babak pertama. Namun sepakan kapten timnas Perancis ini digagalkan kompatriotnya, kiper Mike Maignan.
Skor 2-1 bertahan hingga babak pertama usai. Pemain Madrid pun mendapat cemooh dari suporter sendiri saat berjalan menuju ruang ganti.
Memasuki babak kedua, Madrid menunjukkan agresivitas permainan setelah Ancelotti memasukkan Brahim Diaz dan Federico Valverde. Bahkan mereka terkesan mengamuk karena dua kali kecolongan gol.
SEE ALSO:
Namun upaya itu tak membuahkan hasil. Permainan Madrid justru memburuk. Bahkan Mbappe, Vinicius dan Bellingha malah sering melakukan kesalahan mendasar. Umpan-umpan gampang pun selalu bisa dipotong pemain Milan. Strategi Fonseca memainkan lima bek yang benar-benar disiplin menyulitkan pemain depan Madrid.
Tak hanya itu, Milan pun tetap bermain menyerang yang menyulitkan barisan pertahanan Madrid. Peluang bagus diperoleh pemain sayap Rafael Leao di menit 53. Sayangnya, sundulan pemain yang tengah dibidik Barca ini bisa digagalkan Lunin.
Hanya saja, kiper timnas Ukraina ini gagal menahan tendangan Reijnders di menit 73. Pemain timnas Belanda ini menyambut umpan Leao untuk membawa Milan unggul 3-1. Skor itu bertahan hingga laga usai.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)