JAKARTA - Nama Lionel Messi terus jadi bahan perbincangan. Keinginannya untuk pergi dari Barcelona menyedot perhatian klub-klub dunia untuk merekrutnya. Tapi masalahnya, klausul pelepas Messi sebesar 700 juta euro (sekira Rp12 triliun) cukup tinggi dan hanya segelintir klub yang mampu menebusnya.
Terpikirkan tidak? Jika uang sebanyak itu dibelikan masker untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan di saat pandemi seperti sekarang kira-kira dapat berapa banyak?
Sekarang kita samakan dulu persepsinya. Ada tiga golongan masker yang digunakan di saat pandemi. Ketiganya adalah masker kain, masker bedah dan masker N95.
Masker kain dapat digunakan oleh masyarakat saat berada di tempat umum. Masker jenis ini minimal memiliki tiga lapisan dan jika sudah sudah basah, bisa dicuci untuk digunakan kembali.
SEE ALSO:
Sementara itu, masker bedah terdiri dari tiga lapisan yang bisa mencegah tingkat penularan COVID-19, yaitu kain spunbond, filter melt blown dan spunbond. Masker jenis ini juga umum ditemukan di pasaran.
Adapun masker N95, khusus untuk tenaga medis yang sehari-hari menangani pasien COVID-19. Kelompok jenis masker ini memiliki kelebihan tidak hanya melindungi pemakai dari paparan cairan dengan ukuran droplet, tapi juga cairan hingga berukuran aerosol. Masker itu terdiri dari empat sampai lima lapisan, lapisan luarnya berupa polypropylene, kemudian ada lapisan elektrit.
Berdasarkan harga yang tercantum di sejumlah e-commerce, harga masing-masing jenis masker berbeda-beda. Untuk semua jenis yang bermerek, masker kain dihargai Rp80 ribu/buah, masker bedah Rp150 ribu/boks, sedangkan masker N95 Rp1 juta/boks dan Rp100 ribu/buah.
Dengan jumlah uang yang bisa digunakan untuk menebus klausul pelepasan Messi, Rp12 triliun, kita bisa membeli 150 juta buah masker kain, 80 juta boks masker bedah, dan 12 juta boks atau 120 juta buah masker N95.
Banyak juga ya...Kalau Anda yang punya uang Rp12 triliun, mau buat beli apa?
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)
