Tak Ada Lagi Mode Kualifikasi, Tak Bikin Mercedes Gentar
Pebalap tim Mercedes, Lewis Hamilton (Foto: Antara)

JAKARTA - Rencana pelarangan mode kualifikasi di mesin Formula 1 dilontarkan Federasi Otomotif Internasional (FIA), Kamis, 13 Agustus kemarin. Lalu, apa dampaknya pada jet darat para pebalap?

Sepuluh tim telah diberitahu FIA bahwa rencana perubahan itu sedang dievaluasi. Arahan teknis bisa diterapkan pada Grand Prix Belgia akhir Agustus nanti.

Perubahan itu mengharuskan tim menggunakan mode mesin yang sama baik di kualifikasi maupun di balapan.  Mode kualifikasi itu memaksimalkan performa mesin dalam rentang waktu yang singkat untuk agar mobil lebih cepat sekaligus menjaga reliabilitas dan umur mesin.

Mercedes, peraih gelar juara dunia pebalap dan kontruktor di enam tahun terakhir, telah memulai lima balapan musim ini dari pole position. Lewis Hamilton yakin, perubahan itu tidak akan berdampak besar bagi Mercedes.

"Tidak mengejutkkan. Mereka selalu mencoba untuk memperlambat kami," kata Hamilton seperti dikutip Antara, Jumat

"Tapi ini tidak akan membuat perubahan yang besar bagi kami, jadi ini tidak masalah."

"Tim kami melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mesin," kata Hamilton yang telah tiga kali menang musim ini dan terpaut hanya empat kemenangan dari rekor sepanjang masa yang dipegang Michael Schumacher dengan 91 kemenangan.

"Ini tentunya akan memperlambat kami tapi aku rasa ini tidak akan memberi hasil seperti yang mereka inginkan. Tapi aku sama sekali tidak masalah jika mereka melakukan itu."

Rekan satu timnya, Valtteri Bottas mengatakan jika Mercedes tidak panik dan perubahan itu berlaku untuk semua tim yang bisa berdampak baik untuk balapan.

"Setiap tim tentunya mereka punya mode yang berbeda, sejauh mana mereka ingin mengambil resiko dengan umur mesin," kata Bottas.

"Aku rasa jika mode mesin yang sama digunakan pebalap di sepanjang lomba, salip menyalip akan berkurang karena setiap pebalap hanya menjalankan mode yang sama ketimbang memainkannya...," kata Bottas.

Hamilton memuncaki klasemen pebalap setelah lima balapan dengan total 107 poin, unggul 30 poin dari rival terdekatnya, Max Verstappen. Bottas sementara itu di peringkat tiga dengan 73 poin.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)