JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Adies Kadir menegaskan bahwa Presiden Indonesia hanya satu yakni Prabowo Subianto. Karenanya dia meminta isu 'Matahari Kembar' tak perlu lagi diperdebatkan. 

"Matahari kembar apa? Kan nggak mungkin. Karena presiden kita satu, jelas. Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto," ujar Adies, Rabu, 16 April. 

"Sudah, titik. Jadi jangan diperdebatkan lagi," tegasnya. 

Isu Matahari Kembar mencuat setelah sejumlah menteri Kabinet Merah Putih menyambangi kediaman mantan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo di Solo pada momentum Lebaran kemarin. Istilah ini dilontarkan politikus PKS Mardani Ali Sera yang mengingatkan soal dua komando kepemimpinan. 

Wakil Ketua DPR itu menjelaskan secara demokratis Prabowo sudah sah terpilih sebagai Presiden dan Wapresnya yakni Gibran Rakabuming Raka. 

"Kita kan sudah jelas sistem pemerintahan ya, jadi Golkar melihat sistem pemerintahan kita itu kan ada presiden, ada wakil presiden. Presiden kita terpilih secara demokratis, Bapak Prabowo dan Pak Gibran. Jelas itu. Undang-undang dasar konstitusional juga bilang begitu. Jadi tidak ada itu istilah matahari kembar," jelas Adies. 

Menurutnya, pertemuan dalam rangka silaturahmi saat perayaan idulfitri merupakan hal biasa dan wajar. Bahkan kata Adies, para menteri juga pasti ada yang menyambangi mantan presiden lainnya. 

"Apabila orang, menteri, silaturahmi dalam rangka halal bilhalal setelah idulfitri, saling bermaaf-maafan, itu kan biasa. Jangan kan ke Pak Jokowi, menteri-menteri juga pasti datang ke Pak SBY. Ada yang juga ke Ibu Mega, mantan-mantan presiden. Kan datang semua mereka," katanya. 

"Jadi saya rasa tidak adalah itu matahari kembar. Yang ada hanya satu Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto," pungkas Adies Kadir. 

 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)