JAKARTA - Permukiman warga di Jalan Balai Rakyat 3, RT 13/01, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur turut berpartisipasi dalam perubahan iklim khususnya di Jakarta.
Warga menggencarkan program Kampung Iklim (Proklim) 2025 demi memitigasi perubahan iklim. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pengelolaan sampah yang terintegrasi.
Tak hanya itu, warga juga mendapat bantuan pembangunan Kampung Eco Enzyme di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan bank sampah di RT 13 dan 14 oleh pihak CSR dan mendapat dukungan langsung dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.
Selain itu, warga juga mendapat bantuan lampu energi surya sebanyak 12 unit, mesin press sampah plastik di bank sampah, dan pelatihan pembuatan eco enzyme dan turunannya.
"Ada juga pelatihan pilah sampah dan membangun ekonomi sirkular. Mereka juga akan bantu membuatkan Gapura, jadi Gapura kurang lebih nanti bunyinya adalah Kampung Proklim Lestari, RW 01 Pondok Bambu," kata Ketua Sub Kelompok Pemberdayaan Masyarakat Dinas LH DKI Jakarta, Susi Andriani, Selasa, 15 April.
Sementara dana CSR yang digelontorkan untuk kampung Proklim di RW 01 Kelurahan Pondok Bambu sebesar Rp 130 juta untuk pemberian bantuan mesin press sampah plastik, lampu penerangan jalan berbasis solar, pengembangan taman dengan tanaman obat-obatan, pelatihan eco enzyme, dan pembekalan lainnya terkait lingkungan.
SEE ALSO:
Ketua RW 01 Pondok Bambu Edi Suwito menyatakan, pihaknya akan bertanggungjawab atas bantuan yang diberikan untuk mendukung kegiatan proklim di Jakarta.
"Kami akan berusaha sekuat mungkin untuk berinovasi terus. Sampah (di lingkungan) kami coba reuse, recycle dengan sampah stereoform," katanya.
Selain itu, Edi mengatakan, pihaknya juga telah membuat sebuah produk ramah lingkungan yang diproduksi dari sampah tak terpakai.
"Kami punya produk dari minyak jelantah lilin. Harapannya nanti setiap orang, warga di Pondok Bambu ini, sovenir adalah tadi lilin," ucapnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)