JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku terdapat ancaman banjir pesisir atau rob di utara Jakarta jelang Idulfitri 1446 Hijriah. Hal ini diungkapkan dari prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Kemarin kami rapat secara khusus mengenai antisipasi rob yang diperkirakan kemungkinan akan datang sekitar tanggal 28, 29, tanggal 31 (Maret) mungkin pas lebarannya," kata Pramono di kawasan Monas, Selasa, 25 Maret.

Dari prediksi rob ini, Pramono menekankan jajaran Pemprov DKI telah menyiapkan antispiasi penanganan. Mulai dari penyiagaan pompa untuk menguras banjir hingga pemasangan beronjong penahan air.

"kami antisipasi dari hari ini untuk pelaksanaan antisipasi ROB tersebut. Di Muara Karang, Muara Angke, Marta Dinata, dan sebagainya-sebagainya sehingga tetap masyarakat bisa pulang kampung tetapi penjagaan kepada masyarakat itu tetap dilakukan secara baik," ujar Pramono.

Pramono melanjutkan, Pemprov DKI juga akan meningkatkan kapasitas tanggul untuk mencegah banjir pesisir atau rob di tiga kelurahan Jakarta Utara, yakni Muara Karang, Cilincing, dan Muara Baru.

Penguatan tanggul ini dilakukan seiring dengan pembangunan tanggul pantai dalam proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang dikerjakan bersama pemerintah pusat.

"Di Muara Angke itu akan kita naikkan tanggulnya 2,5 meter. Jadi di Muara Angke itu kita akan tata untuk jangka menengah panjang. Ada rencana untuk tanggul NCICD. Itu yang sekarang sudah dimulai," urai Pramono.

"Nah, pemerintah DKI juga mempunyai tugas kurang lebih 11,2 kilo nanti sekaligus penataan itu kami lakukan bersama-sama. Jaadi jangan bekerja secara parsial," tambahnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)