JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, berkomitmen untuk memperbaiki jalan protokol yang telah rusak selama 19 tahun. Perbaikan ini akan difokuskan pada Jalan S Sukowati Curup, yang terletak di tengah kota dan menjadi jalur utama menuju perkantoran pemerintahan serta rumah dinas Bupati Rejang Lebong.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rejang Lebong, Roni Saputra, mengungkapkan bahwa jalan dengan panjang 1,5 kilometer dan lebar bervariasi antara 12 hingga 16 meter ini akan mulai diperbaiki pada Mei 2025. Saat ini, proses survei lokasi dan pengukuran telah dilakukan.

"Jalan S Sukowati Curup ini terakhir kali diperbaiki pada tahun 2006. Perbaikan ini menjadi salah satu program 100 hari pemerintahan Bupati Muhammad Fikri dan Wakil Bupati Hendri di periode 2025-2030," ujar Roni, dikutip ANTARA, Minggu, 23 Maret.

Ia menjelaskan bahwa awalnya perbaikan jalan ini direncanakan dilakukan secara bertahap karena keterbatasan anggaran. Namun, alokasi anggaran yang semula sebesar Rp2,5 miliar telah ditingkatkan menjadi Rp7 miliar demi mempercepat proses perbaikan.

Pembangunan Jalan S Sukowati Curup ini akan menggunakan konstruksi AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) atau hotmix yang direncanakan dapat bertahan lama. Proses lelang proyek dijadwalkan berlangsung pada April 2025 sehingga pembangunan dapat dimulai pada awal Mei 2025.

"Targetnya, pertengahan tahun jalan ini sudah selesai diperbaiki," tegas Roni.

Sebelumnya, Bupati Rejang Lebong Muhammad Fikri dalam acara buka puasa bersama warga pada 2 Maret 2025 menyampaikan komitmennya untuk memperbaiki jalan poros kabupaten yang rusak, meskipun saat ini terjadi penghematan anggaran. Jalan S Sukowati Curup menjadi salah satu prioritas karena telah viral di media sosial dan merupakan akses utama menuju rumah dinas bupati, kantor bupati, serta kompleks perkantoran lainnya.

Perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas serta memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang beraktivitas di kawasan tersebut.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)