JAKARTA - Iran memantau perkembangan situasi di Suriah, seiring dengan tumbangnya Presiden Bashar al-Assad, mendukung integritas teritorial dan hak warga Suriah untuk menentukan nasib sendiri.

Juru bicara Pemerintah Iran Fatemeh Mohajerani mengatakan pada Hari Selasa, Teheran memantau dengan saksama situasi di Suriah.

Menurut Fatemeh, perubahan pemerintahan yang terjadi di Suriah lantaran militer negara itu tidak mampu atau tidak mau melawan kelompok militan bersenjata.

"Hubungan kami dengan Suriah didasarkan pada rasa hormat, persatuan, dan kedaulatan nasional serta integritas teritorial Suriah," jelasnya, dilansir dari Mehr 11 Desember.

Juru bicara itu juga menyoroti pentingnya Iran melindungi tempat-tempat suci Syiah dan diplomatik di Suriah dan juga penghargaan terhadap martabat manusia di negara Arab tersebut.

Kelompok pemberontak Suriah berhasil menguasai ibu kota Damaskus pada akhir pekan, menandai tumbangnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang terbang ke Rusia.

Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan kembali kebijakan Teheran untuk menghormati persatuan, integritas teritorial dan kedaulatan nasional Suriah, dengan menekankan bahwa hanya warga Suriah yang dapat memutuskan masa depan negara mereka.

Terpisah, komandan pasukan elite Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan, jatuhnya Presiden Assad tidak melemahkan Iran.

"Kami tidak melemah dan kekuatan Iran tidak berkurang," kata Mayjen Hossein Salami, dikutip dari Reuters.

Mayjen Salami juga menekankan, tidak ada lagi personel militer Iran yang tersisa di Suriah. Bersama Rusia, Iran diketahui mendukung pemerintahan Presiden Assad sejak perang saudara di Suriah meletus pada tahun 2011 dengan dukungan militer, termasuk pengiriman personel IRGC.

Dikutip dari The New York Times, tiga pejabat Iran mengatakan, kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang memukul pemerintahan Assad, mengirimkan pesan diplomatik pribadi kepada Iran pekan lalu, berjanji akan melindungi tempat-tempat keagamaan dan kaum minoritas Syiah serta meminta Iran untuk tidak memerangi pasukannya, menurut para pejabat tersebut.

Di sisi lain, dua pejabat mengatakan Iran meminta HTS mengizinkan penarikan pasukan Teheran dari Suriah dengan aman, serta perlindungan terhadap tempat-tempat suci Syiah.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)