Head of the Palembang City Tourism Office (Kadinpar) Sulaiman Amin and former Head of the Palembang Health Service (Kadinkes) Letizia fulfilled the summons of the Prosecutor's Office, Wednesday, July 10.

Both of them are administrators of the Indonesian Red Cross (PMI) summoned by the Palembang District Attorney (Kejari) as witnesses in the case of the Palembang PMI grant. "Yes, I came regarding yesterday's invitation, okay, thank you," said Sulaiman who arrived at the Palembang Kejari office at around 08.20 WIB. and finished the examination at 11.30 WIB.

Meanwhile, Letizia after being questioned admitted that she was at PMI Palembang City did not manage the grant budget. Because she served as a health service and blood donation. "Yes, I have been asked about the grant funds, where the source came from, what was used for. But I don't know anything related to grant funds because at PMI Palembang I only took care of health services and blood donation," he said. Previously, the Palembang Kejari handled public reports related to PMI city budget funds. "Yes, it is true that there are public reports related to PMI management funds and we will summon PMI Palembang, including summoning the chairman of PMI Palembang for questioning," said Head of Special Crimes (Pidsus) Kejari Palembang, Ario Apriyanto.

Ia menyebutkan dalam pemanggilan tersebut, pihaknya masih mendalami dan belum bisa mengatakan, apakah ada dugaan tindakan kasus korupsi atau tidak.Menurutnya bisa saja pihaknya hanya menemukan pelanggaran administrasi, perdata, dan bukan sebuah tindak pidana karena pihaknya masih menangani adanya laporan dari masyarakat.Ia menambahkan, berdasarkan surat Kajari Palembang nomor B-2876/L.10/Fd.1/07/2024 perihal bantuan pemanggilan. Untuk didengar atau dimintai keterangan dengan membawa dokumen-dokumen terkait ada enam orang.Pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada yang terkait sebanyak enam orang tersebut dijadwalkan pada Rabu 9 Juli 2024 pukul 09.00 WIB sampai selesai.Keenam orang yang dilakukan pemanggilan, yakni Letizia (Mantan Kadinkes Palembang), Ahmad Zulinto (mantan Kadisdik Palembang), Makiani (Dirut RSUD Bari Palembang), Sulaiman Amin (Kadispar Palembang), Hardayani (mantan Kadis Perdagangan Palembang), dan Fitrianti Agustinda (mantan Wawako Palembang).


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)