BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, sedang menelusuri keluarga pengemis viral bernama Rosmini (55), yang beberapa hari lalu ditertibkan Dinas Sosial (Dinsos) setempat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari mengatakan, dari identitas yang ditemukan Dinsos, Rosmini merupakan warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
“Keluarganya dicari tidak ada, jadi itu akan direhabilitasi. Tapi sementara juga kita telusuri keluarganya, ada proses berikutnya,” kata Hery di Kota Bogor, Antara, Rabu, 1 Mei.
Pemkot Bogor akan berkoordinasi dengan Dinsos tempat Rosmini berasal. Sebab, selama ini Dinsos Kabupaten Bandung belum menjangkau wanita tersebut karena selalu berpindah-pindah tempat untuk meminta-minta.
“Pasti ada koordinasi. Hanya memang kalau di Bandung waktu itu belum terjangkau oleh Dinsosnya karena sudah berpindah-pindah,” ucapnya.
Saat ini, kata Hery, Rosmini sedang di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Marzoeki Mahdi (MM) Kota Bogor untuk diobservasi kesehatan mentalnya.
“Insyaallah, sudah ditangani. Menurut prosedur 18 hari untuk diobservasi sampai dinyatakan tidak ada gangguan,” ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinsos Kota Bogor Dani Rahadian menyampaikan Dinsos Provinsi Jawa Barat juga turun tangan untuk menangani Rosmini.
Dari informasi yang diterimanya, wanita itu bisa dirawat di panti orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) apabila keluarganya tidak sanggup untuk mengurus.
“Pihak provinsi akan membahas untuk dilakukan perawatan di panti ODGJ jika keluarga tidak sanggup mengurus. Untuk keluarga ada di luar kota sedang didalami,” ucapnya.
Dinas Sosial membawa ibu-ibu pengemis yang viral karena meminta sedekah dengan paksa ke RSJMM Kota Bogor, karena yang bersangkutan terindikasi ODGJ. Dinsos Kota Bogor telah melakukan asesmen terhadap Rosmini pada Minggu, 29 April.
SEE ALSO:
Wanita pengemis itu viral di media sosial karena meminta sedekah dengan memaksa dan marah-marah, di wilayah Bekasi, Cianjur, dan Sukabumi, Jawa Barat. Hingga ia akhirnya tiba di Kota Bogor dan digiring Dinsos dan Satpol PP.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)