JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengimbau kepada para pemudik untuk aktif mengurangi sampah, salah satunya membawa kantong belanja dan botol minuman sendiri untuk menekan timbulan sampah plastik sekali pakai.
Direktur Penanganan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan, KLHK sebelumnya sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2024 tentang Pengendalian Sampah Hari Raya Idulfitri 145 Hijriah untuk memastikan penanganan sampah selama masa mudik dan Lebaran.
Dia mengatakan, bahwa SE tersebut juga menandai tahun ketujuh KLHK menggaungkan mudik minim sampah yaitu sejak 2018 dan kini sudah menjadi bagian integral dari Program Mudik Nasional.
"Mudik minim sampah memang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari mudik nasional, sehingga seluruh komponen nasional mengkomunikasikan terkait dengan mudik minim sampah ini," katanya Ketika dihubungi, Rabu 3 April, disitat Antara.
KLHK mengimbau agar para pemudik saat melakukan perjalanan ke kampung halaman untuk membawa kantong belanja, botol minuman, dan wadah makanan sendiri, sebagai bagian dari upaya mengurangi sampah plastik sekali pakai.
Selain itu pihaknya juga mengimbau agar para pemudik membeli dan mengambil makanan secukupnya untuk menekan jumlah sampah sisa makanan dan membuang sampah di wadah yang sudah ditentukan atau memilah sampah.
"Yang kedua target kita adalah untuk operator-operator mudik mulai dari terminal, rest area, stasiun," tuturnya.
SEE ALSO:
Imbauan kepada pengelola fasilitas publik itum termasuk melakukan edukasi dan menyediakan wadah sampah terpilah serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat untuk memastikan proses pengelolaan sampah-sampah yang meningkat selama mudik.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah pemudik Lebaran 2024 akan mencapai lebih dari 190 juta orang. Masa mudik sendiri diperkirakan akan dimulai pada 3 April 2024 atau H-7 sebelum Lebaran dan puncaknya pada H-2 atau 8 April 2024.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)