Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyambut inisiasi penggunaan teknologi 4.0 yang digagas oleh calon Kapolri Komjen Listyo Sigit.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan transformasi digital di Kepolisian akan memberikan dampak positif terhadap inovasi dan pertumbuhan sektor industri perangkat keras dan juga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

“Kami merespons positif rencana program Polisi 4.0, karena sejalan dengan program prioritas peta jalan Making Indonesia 4.0 yang juga akan mendukung sektor industri elektronik dan telematika,” ujarnya dalam keterangan pers, Minggu, 24 Januari.

Taufiek menambahkan, Pemanfaatan teknologi AI untuk Kepolisian seperti Automatic License  Plate  Recognition (ALPR)  dapat mengurangi beban Kepolisian dalam memonitor pelanggaran di jalan. Selain itu, pemanfaatan surveillance equipment seperti drone dapat menumbuhkan industri dalam negeri sekaligus membantu Kepolisian dalam tugas mengurangi criminal rate dan memberi pelayanan terhadap masyarakat lebih optimal.

“Program ini memberi peluang bagi anak bangsa untuk membuat aplikasi software dan hardware yang sesuai dengan kebutuhan Kepolisian,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Taufiek menjelaskan pada era industri 4.0 banyak sekali perkembangan inovasi teknologi industri yang bisa dimanfaatkan Kepolisian. Contohnya Thermal Imaging untuk membantu penglihatan dalam kondisi gelap, aplikasi Biometrik dalam mengungkap fingerprint dan DNA, serta pemanfaatan GPS untuk shots-potter jika terjadi penembakan.

“Selain itu pemanfaatan facial recognition untuk dapat mempercepat identifikasi dan analitik dalam mengungkap sebuah persoalan di lapangan,” katanya.

“Namun demikian, teknologi ini harus dimanfaatkan sesuai kebutuhan sehingga alokasi anggaran dapat efisien. Pemanfaatan smart ponsel dan smart patroli yang dilengkapi peralatan di atas juga akan memberikan dampak positif bagi industri selain masyarakat,” tutup Taufiek.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)