JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan kembali menunda penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E atau yang dinamakan Jakarta E-Prix, dalam waktu dekat.
Corporate Communication Manager PT Jakarta Propertindo, Melisa Sjach menyebut arahan ini telah disampaikan Anies kelapada Organizing Committee (OC) Formula E Jakarta.
"Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan arahan yang diterima OC Formula E Jakarta bahwa penyelenggaraan Jakarta E-Prix ditunda," kata Melisa dalam keterangannya, Jumat, 22 Januari.
Melisa bilang, gelaran Formula E yang kini telah ditunda dua kali itu disebabkan kasus COVID-19 di Jakarta yang semakin meningkat. Melisa bilang, DKI harus melandaikan kasus terlebih dahulu, sebelum ajang balap mobil ramah lingkungan tersebut dilanjutkan.
"Langkah ini merupakan inisiatif sekaligus respon terhadap masukan dari para pemangku kepentingan guna memastikan keselamatan bersama sebagai prioritas. Alasannya penundaan ini termasuk karena adanya pandemi COVID-19 yang melanda Ibu Kota," ungkap Melisa.
Namun, Melissa menjamin bahwa commitment fee atau uang panjar yang dibayar tiap tahun kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) tidak hangus. Sehingga, DKI masih bisa melanjutkan gelaran Formula E jika telah siap.
"Dipastikan dana commitment fee tidak akan hilang. Kami akan terus memantau situasi dan bekerja sama dengan FEO untuk melihat kemungkinan penjadwalan ulang pada kesempatan pertama," ucapnya.
SEE ALSO:
Diberitakan sebelumnya, sedianya Formula E direncanakan digelar pada 6 Juni 2020. Namun, Anies menunda penyelenggaraan tersebut karena pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia.
Penundaan Formula E tertuang dalam surat Gubernur DKI Nomor 117/-1.857.73. Surat ini ditujukan kepada Organizing Committee Jakarta E-Prix tanggal 9 Maret 2020.
Meski ditunda, DKI tetap membayar commitment fee tiap tahunnya. Commitment fee dibayar setiap tahun selama lima tahun, dengan dua termin per tahun. Pada Agustus 2019, Pemprov DKI telah membayar termin pertama sebesar 10 juta poundsterling. Kemudian, termin kedua sebesar 10 juta poundsterling juga sudah dibayar pada Desember 2019.
Sampai akhirnya wabah COVID-19 merebak. Anggaran diutak-atik demi bisa dialokasikan untuk penanganan virus corona. Namun, DKI masih menganggarkan 11 juta poundsterling untuk pembayaran termin pertama pada 2020. Total, ada 31 poundsterling yang telah digelontorkan.
Kemudian, Pemprov DKI juga berencana akan membayar commitment fee pada tahun 2021 sebesar 24,2 juta poundsterling. Pada 2022 akan kembali membayar 26,6 poundsterling, tahun 2023 sebesar 26,6 juta, dan 2024 sebesar 29,2 juta poundsterling. Pembayaran ini tetap dilakukan agar ajang balap lima musim ini bisa ditunda dan dimulai tahun depan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)