JAKARTA - Partai Gerindra angkat bicara soal operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Dukungan diberikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar mengusut praktik lancung yang dilakukan kadernya.

"Partai Gerindra mendukung penuh langkah-langkah KPK untuk memproses masalah ini sesuai undang undang dan ketentuan yang berlaku," kata Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 15 April.

Dasco bilang sikap Partai Gerindra ini sesuai dengan arahan ketua umumnya, Prabowo Subianto. Setiap praktik korupsi harus ditindak tegas tanpa terkecuali.

Lebih lanjut, Dasco menyatakan Yana sudah lama tak berkomunikasi dengan partai berlambang burung garuda ini. Dia juga tak hadir di sejumlah acara.

Yana terjaring operasi senyap KPK pada Jumat malam, 14 April. Dia ditangkap bersama delapan orang lainnya, termasuk pejabat dari Dinas Perhubungan Kota Bandung.

KPK menyebut OTT ini berkaitan dengan suap program smart city. Yana disebut melakukan penerimaan terkait pengadaan CCTV dan jaringan internet.

Hanya saja, komisi antirasuah belum memerinci soal penangkapan ini. Penyebabnya, Yana dan pihak yang kena OTT masih diperiksa penyidik di Gedung Merah Putih KPK.

Sebagai informasi, Yana dilantik sebagai Wali Kota Bandung pada 18 April 2022. Ia awalnya mengisi jabatan Oded M. Danial yang meninggal dunia pada 10 Desember 2021.

Dia memulai karir politiknya di Partai Gerindra pada 2018. Saat itu Yana maju menjadi calon Wakil Wali Kota Bandung bersama Oded M. Danial dan terpilih.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)