JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden apabila ada partai politik yang mengusungnya. Kesiapan itu diungkapkannya dalam wawancara bersama media asing Reuters di Singapura dua hari lalu.
"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," katanya dikutip dari Reuters, Kamis, 15 September.
Kesiapan Anies itu tentunya membuat partai politik 'menoleh', khususnya partai-partai yang sebelumnya sudah memberi peluang bakal mengusung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Misalnya Partai NasDem. Diketahui, Anies merupakan salah satu dari tiga nama yang direkomendasikan Rakernas NasDem untuk dijadikan Capres 2024. Kemudian, PKS. Dalam Rapimnas, mayoritas kader menginginkan Anies diusung sebagai capres.
Kemudian, ada Demokrat. Meski menginginkan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres, namun partai berlambang bintang mercy itu rela jika AHY menjadi cawapres dan Anies capresnya.
Namun, apakah ketiga partai ini akan bersepakat berkoalisi demi memberi tiket kepada Anies Baswedan maju Pilpres 2024?
Berikut, respons NasDem, PKS dan Demokrat soal kesiapan Anies jadi Capres 2024:
'Gayung Bersambut' Keputusan Rakernas
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, mengatakan pernyataan Anies tersebut bak gayung bersambut karena sejalan dengan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2022. Di mana Anies menjadi salah satu dari tiga nama bakal capres yang berpeluang diusung NasDem di Pilpres 2024.
"Hasil keputusan Rakernas NasDem kan sudah mencalonkan Pak Anies. Tentu ini gayung bersambut, keputusan Rakernas itu ada responsnya," ujar Willy saat dikonfirmasi, Jumat, 16 September.
Namun Willy menekankan, soal nama capres yang akan diusung pada Pilpres 2024 akan diputuskan oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Selain itu, kata dia, nama capres yang diusung oleh NasDem juga tergantung pada koalisi parpol.
"Kita tidak mungkin hanya mencalonkan satu nama tanpa ada koalisi yang bisa memberangkatkan capres tersebut," kata Willy.
Willy mengakui, saat ini NasDem tengah melakukan penjajakan pembentukan koalisi Pilpres 2024 dengan Partai Demokrat dan PKS. Hanya saja, menurutnya, kesepakatan belum tercapai.
"(Jadi) tinggal tunggu kesepakatan, itu yang cukup jadi titik krusial sejauh ini," kata Willy.
Kabar Baik
PKS menilai pernyataan Anies itu merupakan kabar baik. PKS bahkan memberikan semangat kepada Gubernur DKI Jakarta itu.
"Bravo Mas Anies. Ini berita baik," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Jumat, 16 September.
SEE ALSO:
Mardani mengungkapkan, hubungan antara PKS dengan Anies cukup dekat. Karenanya, PKS mendukung Anies dan figur lainnya untuk mengumumkan diri siap maju pada Pilpres 2024 mendatang.
"PKS dekat dengan Mas Anies. Bravo Mas Anies. Dukung figur-figur berprestasi mengumumkan diri dan bersiap menuju 2024," kata Mardani.
Anggota Komisi II DPR itu mengatakan, saat ini Indonesia membutuhkan kompetisi politik yang sehat, bukan wacana-wacana yang bisa merusak demokrasi.
Mardani pun lantas menyinggung soal wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dapat maju menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada tahun 2024.
"Bukan isu tiga periode apalagi presiden jadi wapres. Memalukan dan menyakiti demokrasi," tegasnya.
Anies Punya Kedekatan Historis dengan AHY
Deputi Bappilu DPP Demokrat Kamhar Lakumani, menyatakan partainya menghormati keputusan Anies Baswedan yang siap maju Pilpres 2024. Demokrat bahkan mengklaim Anies Baswedan memiliki kedekatan historis dengan Demokrat dan Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Kami menghormati sepenuhnya pernyataan kesediaan Mas Anies jika dicalonkan sebagai Capres. Mas Anies dengan Partai Demokrat dan Mas AHY memiliki kedekatan historis," ujar Kamhar dalam keterangannya, Jumat, 16 September.
Kamhar menilai, persahabatan antara AHY dan Anies telah terbangun jauh sebelum keduanya hijrah ke medan pengabdian baru melalui jalan politik. Menurutnya, Demokrat menjadi panggung pertama tampilnya Anies di panggung politik formal.
"Mas Anies sebelumnya mengabdi sebagai Akademisi dan Mas AHY sebagai TNI. Nama Mas Anies sendiri sebelumnya telah dipresentasikan DPD Partai Demokrat DKI Jakarta untuk bisa berpasangan dengan Mas Ketum AHY," klaimnya.
Meski begitu, kata Kamhar, segenap kader di Rapimnas Partai Demokrat meminta agar AHY bisa tampil pada kontestasi Pilpres 2024 baik sebagai Capres atau Cawapres. Namun, pencalonan AHY bergantung pada kesepakatan bersama parpol koalisi.
"Karenanya, ikhtiar membangun koalisi menjadi salah satu agenda utama Partai Demokrat saat ini," kata Kamhar.
Sementara, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan, memastikan partainya akan berkoalisi dengan NasDem dan PKS.
Syarief mengatakan, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah berkomunikasi dengan kedua parpol.
"Secara implisit memang mas AHY sudah menyatakan bahwa sedang melakukan komunikasi yang intens dengan dua partai. Sudah menjadi rahasia umum bahwa partai yang dua itu kan yaitu NasDem dan PKS," ujar Syarief, Jumat, 16 September.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)