SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Eri Cahyadi menyatakan warga yang mengurus kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang tidak aktif lagi SEharusnya bisa dilayani di kantor kelurahan.

"Harusnya di kantor kelurahan bisa. Jadi nanti kami adakan pelayanan di kelurahan," kata Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya dilansir ANTARA, Sabtu, 27 Agustus.

Hal itu disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi saat melakukan inspeksi ke Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya beberapa hari lalu. Saat itu, Eri bertemu dengan salah seorang warga yang sedang mengurus kartu BPJS Kesehatan yang sudah mati. Padalah kartu BPJS tersebut seharusnya bisa diurus di kelurahan.

Selain itu, Wali Kota Eri juga menampung keluhkan Kader Surabaya Hebat (KSH) soal BPJS di aplikasi Sayang Warga.

Untuk itu, Eri Cahyadi menegaskan, data BPJS di aplikasi Sayang Warga itu tidak perlu lagi karena warga Surabaya ketika berobat cukup menggunakan KTP.

"Jadi tidak perlu didata lagi nomor BPJS-nya berapa, karena kami sudah kerja sama dengan BPJS sehingga, secara otomatis, yang sudah terdaftar otomatis kalau sudah terdata, ya datanya ketarik," kata Eri Cahyadi.

Tidak hanya itu, Eri Cahyadi juga menilai, jajarannya di tingkat kecamatan dan kelurahan telah bekerja sama dengan baik dalam hal menilai status warganya yang benar-benar masuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atau tidak.

"Jadi ada KSH yang masih bingung dengan pengisian status warga yang MBR dan bukan MBR. Untuk itu, camat, lurah dan KSH-nya saling kerja sama, ketika ada masalah MBR, langsung diisi datanya," kata Eri Cahyadi.

Dia mengatakan, ketika warga, KSH dan pejabat pemkot saling bekerja sama, bergotong royong dan peduli satu sama lain, maka Kota Surabaya akan sejahtera.

Untuk mempermudah pendataan, Eri menambahkan, akan mengadakan komputer di masing-masing balai RW dengan tujuan mempermudah KSH/RT/RW melakukan pendataan warga yang mengalami kesusahan.

"Saya harapkan nanti antara KSH/RT/RW itu ada kebersamaan," ujar Eri Cahyadi.

 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)