JAKARTA - Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut ada tiga dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19. Kejadian ini menjadikan total dokter yang meninggal akibat virus tersebut saat ini telah mencapai 130 orang.

"Berita duka kembali datang dari dunia medis. Dalam tiga hari awal Oktober 2020 ini bertambah tiga dokter meninggal dunia akibat COVID-19," kata External Public Relation Lead untuk Tim Mitigasi PB IDI Elizabeth lewat keterangan tertulisnya yang dikutip Sabtu, 3 Oktober.

Berdasarkan data yang dipaparkan Elizabeth, dari total dokter yang telah meninggal dunia sebanyak 110 orang adalah laki-laki atau 84,6 persen sementara perempuan berjumlah 20 orang atau 15,4 persen.

Selanjutnya, dilihat dari akun Instagram Tim Mitigasi IDI @timmitigasiidi, angka dokter yang paling banyak meninggal dunia akibat COVID-19 adalah dokter umum sejumlah 67 orang. Selanjutnya spesialis penyakit dalam delapan orang, spesialis bedah tujuh orang, spesialis obgyn dan spesialis pediatri masing-masing enam orang.

Berikutnya spesialis THT dan KL serta psikiatri masing-masing empat orang. Kemudian dilanjutkan dengan spesialis anastesi, orthopedi, paru, neurologi, dan radiologi masing-masing tiga orang. 

Selain itu ada juga spesialis bedah sarah dan bedah anak masing-masing dua orang kemudian ada juga spesialis famakologi klinis, kedokteran fisik, urologi, kedokteran okupasi, mata, residen interna, residen pediatri, patologi klini, dan spesialis jantung serta pembuluh darah masing-masing satu orang.

Untuk sebaran kematian dokter di Indonesia, terbanyak terjadi di Jawa Timur dengan 31 orang. Selanjutnya disusul dengan Sumatera Utara 22 orang, DKI Jakarta 19 orang, Jawa Barat 11 orang, Jawa Tengah sembilan orang, Sulawesi Selatan enam orang, dan Bali lima orang.

Kemudian ada juga di Sumatera Selatan, Aceh, dan Kalimantan Selatan masing-masing empat dokter. Berikutnya Kalimantan Timur dan Riau tiga orang masing-masing.

Dilanjutkan Kepaluan Riau, Nusa Tenggara Barat, dan DI Yogyakarta masing-masing dua dokter serta Papua Barat, Banten, kemudian Sulawesi Utara masing-masing satu orang.

Data Tim Mitigasi IDI juga mencatat lima kota yang mencatatkan angka kematian dokter tertinggi yaitu Kota Medan 14 orang, Kota Surabaya 10 orang, Kota Jakarta Selatan delapan orang, Kota Jakarta Timur enam dokter, dan Kota Makassar serta Malang Raya masing-masing lima dokter.

Di tengah lonjakan kasus tersebut, IDI kemudian meminta agar masyarakat juga berbagai pihak untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas di luar rumah.

"Tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam bertugas seraya mengingatkan kepada keluarga, rekan kerja, teman, ataupun orang terdekat lainnya untuk juga menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)