JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut pemerintah memiliki jargon baru dalam mengampanyekan pencegahan penularan COVID-19. Jargon tersebut adalah "ingat pesan ibu".

"Kampanye 'ingat pesan ibu' kami munculkan karena setelah beberapa bulan kita melihat berbagia cara, kita upayakan untuk meyakinkan masyarakat agar bisa patuh pada protokol kesehatan," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 1 Oktober.

Kampanye "ingat pesan ibu", kata Wiku, juga akan disosialisasikan kepada ibu-ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di seluruh Indonesia.

"Ini adalah gerakan masif, agar kita bisa melindungi masyarakat lewat peran ibu yang sangat penting dan kita hargai," ujarnya.

Wiku memandang, kampanye "ingat pesan ibu" dapat meleburkan sebuah pesan kepatuhan protokol kesehatan bila melihat keberagaman masyarakat Indonesia. 

"Karena masyarakat Indonesia yang beragam, mulai dari budaya, tingkat pendidikan dan seterusnya, maka kita melihat ibu adalah sosok yang penitng di dalam keluarga," ucap Wiku.

 

Jika menempelkan pesan seolah-olah disampaikan oleh sang ibu, setiap masyarakat yang menjadi anak akan mematuhi dan terus mengingat amanat dari ibunya masing-masing.

"Maka dari itu, kita menempelkan pesan itu, betul-betul dari ibu. Kita ingin memastikan setiap orang patuh apabila mengingat pesan dari ibu, karena kepatuhan seorang anak kepada ibunya," jelas Wiku.

Wiku tidak dapat menjanjikan bahwa kampanye "ingat pesan ibu" akan sukses mengendalikan penularan COVID-19. Namun, menurut dia, tidak ada salahnya jika kampanye ini digerakkan.

"Apakah itu sukses atau tidak? Kita jalankan dulu. Kita pastikan kampanyenya berjalan dengan baik, kita laksanakan dengan gotong royong masyarakat," tutupnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)