JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mengirim 150 juta alat tes COVID-19 ke negara-negara bagian yang paling membutuhkan. Bersamaan dengan itu Trump juga mengingatkan warga AS agar tidak kaget dengan lonjakan kasus.

Pernyataan itu disampaikan Trump melalui wakilnya, Mike Pence. Pence mengatakan masifnya tes akan membawa lebih banyak deteksi kasus COVID-19.

Dan menurutnya masyarakat tak perlu khawatir soal itu. Bahkan, tes akan memberi perlindungan bagi sektor-sektor yang selama ini tergolong rentan, seperti sekolah dan panti jompo.

"Dengan kasus dan angka positif yang meningkat di sepuluh negara bagian di Midwest dan Barat AS, hal itu erat dengan kemajuan tingkat pengujian. Rakyat Amerika harus mengantisipasi bahwa kasus akan meningkat juga di hari-hari mendatang," kata Pence, dikutip CNA, Selasa, 29 September.

Sebelumnya Trump telah mengungkap akan melakukan 50 tes COVID-19 di komunitas paling rentan, termasuk panti jompo hingga rumah sakit. Tak hanya itu, Trump pun telah mengirim hampir satu juta alat tes COVID-19 ke berbagai perguruan tinggi dan Universitas Kulit Hitam Historis.

Lewat bantuan seratus juta lebih alat tes COVID-19 ke beberapa negara bagian, Trump berharap negara bagian akan mampu menjalankan kembali roda ekonomi dan membuka banyak sekolah secepat mungkin.

"Dukungan yang diberikan pemerintahan saya akan memungkinkan setiap negara bagian secara sangat teratur menguji setiap guru yang membutuhkannya.”

Sejauh ini AS telah mengonfirmasi 7.164.954 kasus penularan COVID-19. Di antara itu, terdapat 204.795 kasus meninggal dunia.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)