JAKARTA - Polisi mengaku kesulitan mengungkap kasus penembakan misterius di Tangerang Selatan dan sekitarnya. Hal ini karena korban tidak mengetahui dengan pasti kejadian tersebut.

"Penyelidikan kasus ini kami mengalami kendala karena kedelapan korban tidak mengetahui kapan ditembak, hanya merasakan bahwa bagian tubuhnya terasa sakit," kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Setiawan kepada wartawan, Selasa, 11 Agustus.

Namun, kata dia, penyelidik menggunakan pola penelusuran di lokasi yang dicurigai terjadinya aksi penembakan. Selain itu, penyidik juga menerapkan metode-metode khusus dalam upaya pengungkapan.

"Kami lakukan rangkaian penyelidikan, selama perisitwa ini anggota saya berada di lapangan. Titik-titik atau rute tertentu yang kita curigai selalu ada, ada langkah-langkah yang tidak bisa saya sampaikan metodenya," papar Iman.

Dari metode itu, pihaknya berhasil menangkap beberapa pelaku. "Sehingga pada saat salah satu tersangka mengemudikan kendaraan lalu kita berhentikan, kita geledah menemukan senjata airsoft gun," kata Iman.

Setelah melakukan penangkapan, pihaknya melakukan pengembangan dan melakukan penggeledahan di beberapa tempat. "Apartemen salah satu tersangka kita geledah dan menemukan barang bukti lain," tandas Iman.

Sebelumnya, polisi sudah menetapkan tiga tersangka dalam perkara penembakan misterius terjadi di sejumlah wilayah Tangerang. Mereka adalah CHA (19), CLA (19) dan EV (27).

Berdasarkan pemeriksaan, para tersangka mengaku melakukan aksi penembakan itu dengan alasan untuk membubarkan balap liar. Tetapi, pengakuan mereka tidak sesuai dengan fakta penyelidikan karena para korban bukanlah pelaku atau orang yang terlibat dalam balap liar.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)