JAKARTA - CEO Tesla Elon Musk memuji China yang menurutnya memiliki etos kerja yang sangat tinggi. Sebaliknya, Elon Musk kengkritisi negaranya sendiri, yakni Amerika Serikat, yang dinilainya tak mengedepankan attitude dan terlalu cepat berpuas diri.
"China menurut saya, ada banyak sekali orang pintar di sana di mana mereka adalah pekerja keras dan orang-orang yang tidak cepat merasa puas. Sedangkan, ketika saya melihat di Amerika Serikat semakin banyak rasa puas diri dari orang-orang itu," ujar Elon Musk dikutip dari Reuters, Senin 3 Agustus.
Pernyataan tersebut terungkap saat berbicara di podcast Daily News Automotive. Musk memuji China karena di negeri Panda tersebut, permintaan mobil Tesla sedang dalam tren yang baik meski dalam kondisi pandemi COVID-19.
Tesla telah membangun pabrik di Shanghai karena melihat peningkatan tajam dalam permintaan untuk sedan Model 3. Tesla juga baru-baru ini juga telah melakukan perekrutan pegawai di Shanghai karena ingin meningkatkan produksi dan bersiap untuk memproduksi kendaraan sport Model Y terbaru.
Elon Musk mengatakan, permintaan mobil listrik Tesla tetap kuat meski ada wabah COVID-19 yang mengacaukan industri otomotif. Itu menurutnya, terjadi karena konsumen yang beralih memanfaatkan berbelanja melalui sistem online.
SEE ALSO:
"Kami melihat pesanan kuat meski adanya pandemi, kami masih memiliki volume pesanan yang baik," kata Elon Musk.
Ia mengatakan, bahwa memiliki jaringan diler (toko) yang masih tradisional itu adalah sesuatu yang semakin tidak perlu nantinya. Pasar pada akhirnya akan memilah sendiri, dan selama Tesla membuat mobil hebat, masyarakat tentu akan terus merasa senang.
"Saya kira orang-orang cenderung tidak ingin pergi ke dealer, melakukan test drive dan nongkrong di lobi dan hal-hal lain yang semacam itu," tambah dia.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)