JAKARTA - Kasus peretasan akun tokoh-tokoh dunia, mulai dari Barack Obama, Elon Musk, hingga Kanye West menemui titik terang. Seorang remaja dari Tampa Bay, Amerika Serikat (AS), Graham Ivan Clark ditangkap pada Jumat, 31 Juli.
Melansir NME, Sabtu, 1 Agustus, Clark saat ini berada di penjara. Ia akan idakwa dengan lebih dari 30 tuduhan kejahatan, termasuk penipuan terorganisir, penipuan komunikasi, peretasan, serta pencurian identitas.
Petugas dari FBI, IRS, hingga Dinas Rahasia AS bergabung dalam operasi penangkapan remaja 17 tahun itu. Clark ditangkap di rumahnya di Greater Northdale dan akan diadili di Hillsborough County.
Selain Clark, polisi juga menangkap dua orang lain dalam kasus ini. Mereka adalah Nima Fazeli (22) dari Orlando dan Mason Sheppard (19) dari Inggris. Masing-masing diketahui menggunakan nama peretas alias Rolex dan "Chaweon".
Clark sendiri, meski masih remaja akan dituntut sebagai orang dewasa dalam kasus ini. Pengacara Negara Bagian Hillsborough Andrew Warren menyebut Clark telah memeroleh akses ke alat internal Twitter dengan meyakinkan karyawan Twitter yang bekerja di Departemen TI Twitter.
SEE ALSO:
Selain itu, Clark juga disebut telah menghasilkan lebih dari 100 ribu dolar AS dalam bentuk Bitcoin hanya dalam satu hari.
"Kejahatan ini dilakukan dengan menggunakan nama-nama orang terkenal dan selebriti, tetapi mereka bukan korban utama di sini," kata Warren.
"'Bit-Con' ini dirancang untuk mencuri uang dari orang Amerika biasa dari seluruh negeri, termasuk di sini di Florida. Penipuan besar-besaran ini diatur di sini di halaman belakang kami, dan kami tidak akan tahan untuk itu.”
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)