JAKARTA - Ahmad Dhani menyebut pihak penyelenggara harus menelan kerugian hingga miliaran rupiah akibat diundurnya konser “Dewa 19 featuring All Stars 2.0”.

Adapun konser yang melibatkan musisi-musisi rock Amerika Serikat ini rencananya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat pada 18 Januari. Kemudian, jadwal baru diumumkan untuk tanggal 6 September, dengan venue yang sama.

Dhani mengatakan, pihak penyelenggara telah menjual 50 ribu tiket. Karena penyesuaian jadwal, kerugian dalam nominal besar pun tak terhindarkan.

“Kerugiannya ada, lumayan, ada lah miliaran,” kata Ahmad Dhani saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 30 Desember.

Tidak terlihat penyesalan dari Dhani atas penundaan ini. Ketimbang memindahkan lokasi konser ke stadion lain, pihaknya lebih memilih untuk mengubah tanggal konser, dengan menyesuaikan event lain yang akan dilangsungkan di SUGBK.

“Dan semoga Baladewa dan Baladewi (penggemar) sama perasaannya kaya kita, lebih mementingkan Timnas Indonesia untuk bisa berlaga di ajang Piala Dunia,” katanya.

Dhani juga menyebut adanya keluhan dari para musisi Amerika Serikat yang terlibat. Namun, ia memastikan nama-nama yang sudah diumumkan akan tetap hadir untuk jadwal baru.

“Mereka juga sebenernya nggak terima, tapi ya mau dibilang apa,” ujar Dhani.

Adapun, ditundanya konser “Dewa 19 featuring All Stars 2.0” berawal dari kekhawatiran yang muncul di media sosial, jika konser tetap diselenggarakan sesuai rencana, maka pertandingan Timnas Indonesia di SUGBK akan terganggu, karena potensi rumput lapangan yang rusak.

Selain itu, pihak penyelenggara juga mendapat surat dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tertanggal 13 Desember, yang meminta agar konser ditunda hingga Timnas Indonesia menyelesaikan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

“Berawal dari netizen yang agak terusik dengan konser di 18 Januari, akhirnya kita disurati oleh Bapak Erick Thohir sebagai Ketum PSSI, yang isinya permintaan pemunduran jadwal, karena ada pertandingan Indonesia melawan Bahrain di Maret,” kata Dhani.

Dhani sadar betul akan konsekuensinya, jika konser dilangsungkan sesuai rencana. Dia ingin Dewa 19 dan penggemarnya ikut mendukung perjuangan Timnas Indonesia. Selain itu, ia juga tidak ingin menjadi kambing hitam, ketika rumput GBK tidak dalam kondisi terbaiknya saat menggelar pertandingan sepak bola.

“Kita sama-sama takut rumput di GBK akan rusak. Jadi, kita memiliki kesamaan awareness dan kepedulian untuk pertandingan Timnas,” ujar Dhani.

“Kita, Dewa 19 juga takut kalau rumputnya rusak, akan menjadi kambing hitam. Pengelola GBK dan promotor juga akan disalahkan. Maka saya, promotor, dan Ketum PSSI sepakat untuk menunda,” lanjutnya.

Penjadwalan ulang jadi satu-satunya cara untuk melanjutkan pertunjukan ini. Dhani mengatakan, mengubah venue dari GBK ke tempat lain dengan tetap memilih jadwal awal, bukanlah pilihan.

“Kita itu bukan ngotot (mau di GBK), tapi konsisten. Karena kita pertama jual tiket itu di GBK, ya kita konsisten kepada pembeli, yang memang sudah beli tiket untuk nonton di GBK,” pungkasnya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)