JAKARTA - Dalam pidato yang disiarkan televisi pada 8 Agustus malam di tahun 1974, Presiden Amerika Serikat (AS) Richard M. Nixon mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri. Nixon menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang mengundurkan diri.
Melansir History, Sabtu, 8 Agustus, saat itu Nixon tengah menghadapi proses pemakzulan karena keterlibatannya dalam skandal Watergate. Nixon akhirnya tunduk pada tekanan publik dan kongres untuk meninggalkan Gedung Putih.
“Dengan mengambil tindakan ini, saya berharap proses pemulihan yang dibutuhkan AS dapat dipercepat,” kata Nixon, saat menyampaikan pidato pengunduran dirinya.
Tepat sebelum tengah hari keesokan harinya, Nixon secara resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden ke-37 AS. Sebelum berangkat bersama keluarganya dengan helikopter dari halaman Gedung Putih, dia tersenyum dan mengangkat tangannya untuk memberi salam kemenangan atau perdamaian. Pintu helikopter kemudian ditutup dan keluarga Nixon memulai perjalanan pulang mereka ke San Clemente, California. Beberapa menit kemudian, Wakil Presiden Gerald R. Ford dilantik sebagai presiden ke-38 AS.
SEE ALSO:
Setelah mengambil sumpah jabatan, Presiden Ford menyampaikan pidato pertamanya sebagai presiden AS.
"Teman-teman Amerika, mimpi buruk nasional yang panjang telah berakhir," kata Ford yang kemudian mengatakan dirinyaa memaafkan Nixon atas kejahatan apa pun yang mungkin dia lakukan selama menjabat sebagai presiden.
Ford juga mengatakan bahwa dia ingin mengakhiri perpecahan nasional yang diciptakan oleh skandal Watergate.
Setelah pengunduran dirinya, Nixon pensiun bersama istrinya dan menghabiskan beberapa bulan dengan rasa putus asa dan bingung. Pada Agustus 1977, Nixon akhirnya mulai membentuk hubungannya kembali dengan masyarakat di mana ia bertemu pembawa acara asal Inggris David Frost untuk serangkaian wawancara.
Dalam wawancara tersebut, Nixon menyampaikan pesan-pesan penyesalan dan kebanggaan yang campur aduk, namun tidak pernah mengakui kesalahan apa pun. Wawancara tersebut ditanggapi dengan beragam, ditonton oleh banyak orang dan secara positif berkontribusi pada citra publik Nixon.
Pada 1978, Nixon menerbitkan buku berjudul RN: The Memoirs of Richard Nixon, sebuah penelitian yang sangat pribadi tentang hidupnya. Buku itu menjadi buku terlaris. Dia juga menulis beberapa buku tentang urusan internasional dan kebijakan luar negeri Amerika, memperbaiki reputasi publiknya dan memberinya peran sebagai ahli kebijakan luar negeri.
Pada 22 Juni 1993, istri Nixon meninggal karena kanker paru-paru. Kehilangan istri memberi kesedihan yang mendalam bagi Nixon. Pada 22 April 1994, 10 bulan setelah kematian istrinya, Nixon meninggal karena stroke yang parah. Presiden Bill Clinton bersama empat mantan presiden AS lainnya, memberi penghormatan kepada presiden ke-37 itu. Sebanyak 50.000 orang hadir dalam penghormatan terakhir Nixon meski dalam keadaan hujan lebat. Nixon dimakamkan di samping makam istrinya di tempat kelahirannya, di Yorba Linda, California.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)