JAKARTA - Artis Vincent Rompies dan Deddy Mahendra (Desta) disebut dalam sidang kode etik mantan Ketua KPU Hasyim Asy'ari. Mereka diminta membuat video ucapan selamat kepada anggota perempuan PPLN Den Haag berinisial CAT.

Dalam salinan DKPP dijelaskan bahwa, CAT lah yang meminta dibuatkan video ucapan dari Vincent dan Desta.

"Bahwa terhadap dalil aduan Pengadu angka 14 halaman 14 berkaitan dengan video sambutan tokoh publik yang menurut Pengadu secara khusus diberikan kepada Pengadu atas permintaan dari Teradu. Fakta yang benar adalah bahwa video yang dibuat yang berisi ucapan untuk Pengadu dilakukan pada saat di luar rangkaian atau tepatnya dibuat setelah selesai acara," tulis dalam salinan halaman 27 dikutip Jumat, 5 Juli.

"Bahwa terhadap dalil aduan Pengadu angka 14 halaman 14 berkaitan dengan video sambutan tokoh publik yang menurut Pengadu secara khusus diberikan kepada Pengadu atas permintaan dari Teradu. Fakta yang benar adalah bahwa video yang dibuat yang berisi ucapan untuk Pengadu dilakukan pada saat di luar rangkaian atau tepatnya dibuat setelah selesai acara," lanjut keputusan tersebut.

Ternyata video tersebut dibuat Hasyim ketika hadir dalam program Tonight Show bertema Pemilih Muda, Ayo ke TPS, 24 Oktober 2023. Acara tersebut dipandu oleh Vincent, Desta, dan Boyen, dihadiri oleh teradu dan pihak terkait Anggota KPU Betty Epsilon Idroos.

CAT meminta video ucapan dari Vincent dan Desta ke Hasyim karena ia menyukai kedua artis tersebut.

"Teradu perlu sampaikan bahwa nyata-nyata hal tersebut adalah berasal dari permintaan Pengadu sendiri, di mana Pengadu sebelumnya mengatakan kepada Teradu kalau Pengadu adalah penggemar Vincent dan Desta, karenanya Pengadu meminta kepada Teradu untuk dibuatkan video ucapan itu bersama Vincent dan Desta," tulis salinan itu lagi.

Tak hanya itu, Hasyim juga turut mengirim pesan emoji genit ke Whatssapp korban melalui ponsel pribadinya ketika mengirim video tersebut.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)