JAKARTA – Kebiasaan sepele ternyata berefek besar dalam hidup. Seperti kebiasaan merapikan tempat tidur, berdasarkan studi dapat berkontribusi membuat hidup lebih teratur. Bagaimana bisa kebiasaan sepele ini jadi ukuran keteraturan hidup seseorang?
Mengutip dari AARP, tidak merapikan tempat tidur dapat mengurangi debu dan perkembangan kutu kasur. Meski studi mengenai manfaat tidak merapikan tempat tidur ini ditolak oleh banyak ahli, namun pro dan kontra hangat untuk diperbincangkan.
Apalagi dapat mendukung seseorang dengan kesibukan level tinggi atau mungkin memang pemalas. Kebiasaan merapikan tempat tidur sebenarnya menguntungkan, sama menguntungkannya dengan menjalani hidup lebih terorganisir.
Menurut Sorell JM dalam Tidying Up: Good for the Aging Brain dan dipublikasikan di Journal of Psychosocial Nursing and Mental Health Services, kekacauan dapat mengganggu proses mencerna informasi.
Studi ini membuktikan asumsi bahwa mereka yang tinggal di lingkungan berantakan juga cenderung tidak membereskan tempat tidur. Dikutip dari verrywellmind, penelitian Sorell menunjukkan bahwa orang tua yang tinggal di lingkungan rapi dapat mempertahankan fungsi otak dan kualitas hidup baik.
Sebaliknya, jika memiliki ruang hidup berantakan akan berdampak negatif pada kesejahteraan seseorang. Meskipun tidak banyak penelitian yang secara spesifik meneliti tentang efek merapikan tempat tidur, tapi terbukti ada hubungan antara hidup, bekerja di lingkungan teratur, dan bebas kekacauan.
SEE ALSO:
Orang yang bekerja di lingkungan teratur memiliki fokus lebih baik, keterampilan bertujuan, produktivitas dan tingkat stres lebih rendah. Ini membangun asumsi bahwa bila rumah rapi, pikiran juga akan rapi. Rumah berantakan cenderung menimbun masalah, terutama berhubungan dengan regulasi emosional dan kesehatan mental.
Studi yang dilakukan oleh Aunger R., dkk. menunjukkan tentang kerapian dan keteraturan cenderung berhubungan dengan kontrol impuls lebih baik, teliti, tertib, dan berorientasi pada tujuan. Mereka yang rajin bersih-bersih lebih memperhatikan sopan santun dan mengikuti norma-norma sosial.
Studi lainnya, Sander E (Libby) J, dkk. membuktikan bahwa lingkungan yang relatif teratur memengaruhi kemampuan seseorang untuk belajar dan berinteraksi dengan baik. Penelitian ini juga menemukan bahwa disorganisasi atau kekacauan berpengaruh negatif pada otak, terutama menyebabkan sulit fokus.
Leah A. Irish, dkk. dalam jurnal Sleep Medicine Review menelisik tentang sleep hygine. Kebersihan tidur menurut mereka mencakup segala hal pengganggu orang tidur, seperti kebisingan, cahaya, stres, dan kekacauan. Artinya, kamar tidur kacau bisa mengganggu tidur.
Dari berbagai studi di atas, merapikan tempat tidur menghasilkan 5 manfaat, yaitu merasa tenang, rileks, stres berkurang, tidur lebih nyenyak, dan hidup lebih terorganisir.
Tidak keliru jika membiarkan tempat tidur tidak rapi, tetapi tak ada ruginya membuat tempat istirahat terasa lebih nyaman. Bagaimana menurut Anda?
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)