JAKARTA - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menghadiri sidang mediasi gugatan cerai yang digelar di Pengadilan Agama Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dia tak banyak bicara mengungkapkan alasan perceraian tersebut. Namun, YouTuber ini sempat mengeluh tanpa jabatan, keberadaannya tak dianggap.

“Saya pernah jadi wakil bupati lima tahun, jadi bupati sepuluh tahun. Selama menjabat itu saya tidak pernah gugat cerai. Tapi begitu saya tidak jadi bupati, istri jadi bupati, saya digugat cerai,” kata Dedi, dikutip dari ANTARA.

Kamis, 27 Oktober, Dedi datang dengan naik angkot ke sidangnya. Kini sidang perceraian telah memasuki tahap mediasi. Proses mediasi berlangsung selama sekitar satu jam.

Ditemui usai sidang, Anne berharap sidang tersebut segera selesai. “Mudah-mudahan bisa cepat prosesnya,” ujar Anne.

Sidang akan dilanjutkan pada awal November 2022 dengan agenda penyampaian pendapat Anne sebagai penggugat. Selanjutnya, satu atau dua minggu kemudian, giliran Dedi Mulyadi yang akan menyampaikan materi sebagai tergugat. (KR-MAK)

Di luar kabar perceraian, Dedi tetap aktif menampung aspirasi dari masyarakat. Dedi Mulyadi berinisiatif untuk membuat jembatan di atas sungai yang dilintasi para pelajar sekolah dasar di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

“Anak-anak Cigarukgak (Kampung Cigarukgak, Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Purwakarta) harus melewati sawah, areal hutan dan sungai menuju SDN 2 Pasirmunjul,” kata Dedi, dalam sambungan telepon di Purwakarta, Selasa.

Ia mengaku sudah meninjau lokasi secara langsung. Dedi mendapati belasan anak harus menempuh perjalanan cukup panjang hingga harus melewati sungai ke sekolah.

Meski terlihat dangkal, tapi sungai yang mereka lewati kerap meluap. Sehingga sewaktu-waktu bisa membahayakan diri mereka.

Jika musim hujan tiba air sungai akan meluap dan banjir. Anak-anak pun terpaksa harus bekerja ekstra agar mereka bisa tetap sekolah. Dia pun menjajal menyeberang sungai tanpa sepatu bersama anak-anak sekolah.

Dedi Mulyadi juga menemukan proyek galian tanah merah yang diduga dilakukan dengan modus pembangunan restoran di daerah Cijantung, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

"Kegiatan proyek galian tanah merah itu sangat membahayakan karena membelah bukit di daerah Cijantung, Purwakarta," kata Dedi. Di lokasi proyek terlihat satu alat berat sedang melakukan pekerjaan membelah bukit yang berada tak jauh dari jembatan Tol Cipularang.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)