JAKARTA - Sutradara Woody Allen mengumumkan rencananya untuk pensiun dari dunia perfilman setelah menyelesaikan film terakhir yang akan ia garap di Paris, Prancis.

Sutradara yang dikenal dengan judul-judulnya yang produktif itu mengalami popularitas yang menurun secara signifikan di tengah gerakan #MeToo dan tuduhan pelecehan seksual yang muncul kembali dari putri adopsinya, Dylan Farrow.

Amazon Studios membatalkan kesepakatan empat filmnya senilai 68 juta dolar AS, dan film-film Allen dikatakan baru-baru ini mengalami kesulitan menemukan jalur distribusi.

Dokumenter HBO, Allen v. Farrow yang berfokus pada tuduhan Farrow telah ditayangkan perdana pada Februari 2021. Allen telah membantah tuduhan yang dimuat dalam dokumenter tersebut.

Film terbaru Allen yaitu Rifkin's Festival, yang tayang perdana di Festival Film San Sebastian Spanyol pada 2020 sebelum mendapatkan rilis terbatas di Amerika Serikat dari MPI Media Group.

Kini, Allen mengaku dirinya akan mendedikasikan banyak waktu untuk menulis karena ingin mengerjakan sebuah novel. Hal itu ia katakan kepada surat kabar Spanyol La Vanguardia dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Sabtu, 17 September.

Allen mengatakan film ke-50-nya akan menjadi yang terakhir dan akan difilmkan pada akhir tahun ini. Film tersebut, menurutnya, akan memiliki nada yang mirip dengan film thriller-nya Match Point (2005).

“Ide saya, pada prinsipnya, bukanlah membuat lebih banyak film dan fokus menulis,” kata Allen, dikutip dari The Hollywood Reporter dikutip Senin, 19 September.

Sebelumnya pada Juni lalu, Allen sempat mengatakan kepada Alec Baldwin selama sesi percakapan melalui Instagram Live mengenai kemungkinan dirinya mengarahkan proyek film terakhir. Ia juga mengaku dirinya merasakan gairah yang hilang atas kerja pembuatan film.

Allen telah memenangkan Oscar kategori sutradara terbaik untuk filmnya Annie Hall (1977), yang juga meraih film terbaik. Ia juga telah menang dalam kategori skenario asli terbaik untuk Annie Hall, Hannah and Her Sisters (1986), dan Midnight in Paris (2011).


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)