Kasus PMK di Jatim Meningkat, Kementan Salurkan 12.500 Vaksin

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan vaksin sebanyak 12.500 untuk membantu mengatasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur (Jatim) yang meningkat pada akhir-akhir ini.

"Kemarin (diberi bantuan) 12.500 vaksin di Jatim, sesuai kebutuhan lapangan. Di Surabaya belum terkena wabah, itu segera diberikan vaksin," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai Rapat Koordinator Bidang Pangan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa 7 Januari,

Amran Sulaiman menyatakan pihaknya telah menyiapkan 4 juta vaksin dengan anggaran kurang lebih Rp100 miliar untuk mengatasi wabah PMK di Indonesia.

Khusus di Jatim Kementan telah menurunkan tim di lapangan yang bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

"Kami minta seluruh tim dari Kementan dipimpin oleh dirjen sudah hampir satu minggu tidak boleh libur. Harus melakukan pencegahan sebelum meluas," katanya.

Saat ini provinsi dengan jumlah daerah yang paling banyak terpapar virus PMK adalah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Untuk itu, Amran Sulaiman meminta untuk wilayah yang belum terpapar PMK segera diberikan pencegahan.

"Kami minta yang belum terkena diberikan pencegahan dan itu jauh lebih bagus. Dulu periode pertama pernah terjadi, tetapi dengan cepat bergerak terjadinya di Bogor dan media tidak tahu. Terjadi langsung kita selesaikan. Ini sudah terlanjur masuk. Bukan di daerah saja yang divaksin, tetapi juga yang belum terkena," ujarnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengemukakan bahwa kasus PMK meningkat di wilayahnya pada akhir tahun 2024 sampai dengan awal 2025 dengan rataan lebih dari 250 kasus per hari dari sebelumnya yang hanya 10 kasus per hari.

"Jumlah hewan rentan PMK di Jatim sangat besar yakni 9,2 juta ekor dengan rincian sapi 3,4 juta, kambing 5 juta, domba 610 ribu, kerbau 10 ribu dan babi 107 ribu," katanya.

Dia memaparkan total kebutuhan vaksin di Jatim tahun 2024 adalah 7,2 juta dosis atau setara 70-80 persen dari total hewan rentan.

"Ketersediaan bantuan Kementan 12.500 dosis pada akhir Desember 2024. Belanja Pemprov Jatim 320 ribu dosis saat ini dalam proses pembelian, rencana bantuan dari Kementan 1,4 juta dosis dan diupayakan mengakses anggaran BTT provinsi dan kabupaten/kota untuk kekurangan vaksin dan operasi vaksinasi. Adapun kekurangan vaksin di Jatim sebesar 5,4 juta dosis," katanya.

Dengan meningkatnya PMK di Jatim, pemprov saat ini telah memperketat jalur masuk hewan ke wilayah setempat dengan minimal satu kali vaksinasi. Kemudian dengan melakukan pengobatan dan vaksin.