Kritik Pengerahan Rudal AS di Eropa, Presiden Putin: Rusia akan Mengambil Tindakan Serupa

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Hari Minggu memperingatkan Amerika Serikat, jika Washington mengerahkan rudal jarak jauh di Jerman, maka Rusia akan menempatkan rudal serupa dalam jarak serang Barat.

Dalam pidatonya kepada para pelaut dari Rusia, Tiongkok, Aljazair dan India dalam peringatan Hari Angkatan Laut Rusia di St Petersburg, Presiden Putin memperingatkan Washington, tindakan tersebut berisiko memicu krisis rudal ala Perang Dingin.

"Waktu tempuh rudal tersebut ke target di wilayah kami, yang di masa mendatang mungkin dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, akan memakan waktu sekitar 10 menit," kata Presiden Putin, melansir Reuters 28 Juli.

"Kami akan mengambil langkah-langkah serupa untuk mengerahkan, dengan mempertimbangkan tindakan Amerika Serikat, satelitnya di Eropa, dan di wilayah lain di dunia," tandasnya.

Amerika Serikat mengatakan pada tanggal 10 Juli bahwa mereka akan mulai mengerahkan rudal jarak jauh, membuka tab baru di Jerman mulai tahun 2026 sebagai persiapan untuk pengerahan jangka panjang yang akan mencakup SM-6, rudal jelajah Tomahawk, dan senjata hipersonik yang sedang dikembangkan.

Diplomat Rusia dan AS mengatakan hubungan diplomatik mereka lebih buruk daripada selama Krisis Rudal Kuba tahun 1962. Baik Moskow maupun Washington telah mendesak de-eskalasi, sementara keduanya telah mengambil langkah-langkah menuju eskalasi.

Presiden Putin mengatakan Amerika Serikat memicu ketegangan dengan mentransfer sistem rudal Typhon ke Denmark dan Filipina, membandingkan rencana AS dengan keputusan NATO untuk menyebarkan peluncur Pershing II di Eropa Barat pada tahun 1979.

"Situasi ini mengingatkan pada peristiwa Perang Dingin yang terkait dengan penyebaran rudal Pershing jarak menengah Amerika di Eropa," kata Presiden Putin.

Pershing II, yang dirancang untuk mengirimkan hulu ledak nuklir berdaya ledak variabel, dikerahkan ke Jerman Barat pada tahun 1983.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Putin juga mengulangi peringatan sebelumnya, Rusia dapat melanjutkan produksi rudal berkemampuan nuklir jarak menengah dan pendek, kemudian mempertimbangkan di mana akan menyebarkannya setelah Amerika Serikat membawa rudal serupa ke Eropa dan Asia.