Happy Are The Couples Who Isbat Marriage Mass With A Mewah Concept At The Empire Palace Surabaya
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Isbat Nikah Massal di Empire Palace Surabaya, Jawa Timur. Isbat (pengesahan) nikah massal itu dinilai termewah karena dekorasi acara itu sepanjang 60 meter, dan dikonsep layaknya resepsi pernikahan yang istimewa.
Isbat Nikah massal ini bekerjasama dengan HIPMI, KADIN, dan Gabungan Penyelenggara Pernikahan Surabaya. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya juga membuka pelayanan duo lontong, yaitu Lontong Balap (Layanan Online Terpadu One Gate System Bersama Dispendukcapil dan Pengadilan Negeri), dan Lontong Kupang (Layanan Online Terbaru One Gate System antara Dispendukcapil Surabaya, Pengadilan Agama Surabaya).
Dalam gelaran nikah massal ini, Pengadilan Negeri Surabaya dan Pengadilan Agama Surabaya juga membuka persidangan untuk mengesahkan pasangan suami istri itu.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mengatakan kerja sama antara Pemkot Surabaya bersama dengan berbagai stakeholder dalam acara Isbat Nikah Massal kali ini sangat luar biasa, dan ini adalah kekuatan Kota Surabaya yang sebenarnya. Sebab, dalam acara yang sangat mewah ini, Pemkot Surabaya tidak hanya bekerja sendirian, namun didukung oleh semua pihak yang sama-sama cinta kepada Kota Surabaya.
"Selain itu, ini membuktikan bahwa pemkot bersama stakeholder yang ada di Surabaya tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tapi juga sosial. Karenanya, saya sampaikan terimakasih banyak kepada semua stakeholder yang telah mendukung acara ini," kata Eri Cahyadi, Selasa, 30 Agustus.
Menurutnya, dengan isbat nikah massal ini, maka warga Kota Surabaya yang selama ini masih nikah siri dan belum resmi secara negara, saat ini sudah bisa terdaftar ke negara dan sudah bisa mendapatkan buku nikah.
"Tentu ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi mereka dan insyaallah ini adalah ibadah kita bersama," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, memastikan bahwa nikah massal kali ini diikuti oleh 120 pasangan, dan yang tertua berusia 73 tahun. Sebelum acara hari ini, para pasangan ini sudah mendaftar terlebih dahulu di aplikasi Lontong Kupang di kelurahan.
Nantinya, kata dia, pihak kelurahan akan mendampingi pengurusannya hingga semua dokumennya lengkap. Lalu dokumen itu didistribusikan ke tiga instansi, ke Pengadilan Agama, KUA, dan Dispendukcapil sendiri, sehingga secara paralel dokumen itu diselesaikan. Ketika tiga instansi itu memastikan sudah memenuhi syarat dan lengkap, lalu masuk ke persidangan.
"Nah, dalam acara ini, sebelum masuk ke persidangan sudah kita rias juga seperti layaknya manten. Jadi, syaratnya mengikuti ini ya memang harus warga Surabaya, harus mempunyai bukti nikah siri dan harus menghadirkan saksi yang membenarkan pernikahan siri itu," ujarnya.
Setelah semua proses itu dilalui, pasangan suami istri akan mendapatkan dokumen-dokumen penting, mulai dari penetapan dari pengadilan agama, dapat buku nikah dari KUA, dapat akte kelahiran buat anak-anaknya dari Dispendukcapil Surabaya, dapat KTP dengan status pernikahan, dapat KK baru dengan status pernikahan, dan anak-anaknya juga akan mendapatkan KTP jika umurnya sudah memenuhi.
"Jadi, mereka dapat dokumen yang berharga dari tiga instansi sekaligus, termasuk anak-anak mereka," katanya.
Untuk memberikan kebahagiaan yang sempurna kepada para pasangan ini, maka digelarlah acara mewah ini. Dikonsep layaknya pernikahan di gedung mewah dan dekorasi yang sangat mewah.
"Resepsi lengkap ini disediakan oleh Gabungan Penyelenggara Pernikahan Surabaya, dan katanya ada sebanyak 235 vendor yang mensupport acara ini, makanya acaranya sangat mewah dan megah," ujarnya.
SEE ALSO:
Sementara itu, Koordinator Gabungan Penyelenggara Pernikahan Surabaya, Malik Atmadja, membenarkan bahwa ada sebanyak 235 vendor dari berbagai komunitas yang mensupport acara ini. Mereka semuanya bergotong-royong mulai dari tukang bunga, sound system, lighting, musik dan perlengkapan lainnya.
"Yang pasti, mereka itu tidak dibayar sepeser pun. Jadi, ini bentuk dukungan kami industri pernikahan dalam mendukung Pemkot Surabaya, karena kami sadar betul bahwa kami mengais rezeki di Surabaya, dan rasanya tidak etis kalau kita tidak menyumbangkan tenaga kita atau keahlian kita untuk masyarakat Surabaya, makanya kami menggelar ini atas izin Pak Wali Kota," katanya.
Ia juga memastikan vendor-vendor yang mendukung acara ini adalah vendor-vendor terbaik di Kota Surabaya. Mereka semua bergotong royong memberikan yang terbaik untuk warga, karenanya dalam resepsi ini sangat luas biasa dan nampak berbeda.
"Bahkan, kalau ditotal biayanya semuanya bisa mencapai Rp3 miliar atau bahkan Rp4 miliar. Jadi, kita memberikan yang terbaik untuk warga Surabaya," ujarnya.
Junaidi, salah satu peserta nikah massal tertua dalam acara tersebut mengaku sangat senang dan bahagia sekali karena akhirnya sudah sah menikah secara negara. Ia pun menyampaikan terimakasih banyak yang tak terhingga kepada Wali Kota Eri yang telah menggelar acara ini. Ia juga menyampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu pernikahan secara negara itu.
"Semoga Tuhan yang membalas kebaikan panjenengan semuanya. Saya sangat terharu, pokoknya matur nuwun sanget," katanya.