Bagikan:

JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) membukukan kinerja apik di sembilan bulan pertama tahun ini. Perusahaan petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangetsu ini berhasil meraup laba di kuartal III, berbalik dari posisi rugi di periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam laporan keuangan Chandra Asri, dikutip Minggu 31 Oktober, selama sembilan bulan kemarin, TPIA mencatatkan pendapatan sebesar 1,88 miliar dolar AS. Angka itu tumbuh 48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,26 miliar dolar AS.

Direktur TPIA, Suryandi menjelaskan, pertumbuhan tersebut karena harga penjualan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selama sembilan bulan 2021, harga Polyethylene naik menjadi 1.229 dolar AS per ton dari periode yang sebelumnya sebesar 860 dolar AS per ton dan juga Polypropylene naik menjadi 1.447 dolar AS per ton dibandingkan sebelumnya 969 dolar AS per ton.

"Volume penjualan tetap stabil di level 1.643 KT mencerminkan permintaan yang sehat," ujar Suryandi.

Seiring kenaikan pendapatan tersebut, TPIA membukukan EBITDA hingga September 2021 sebesar 314 juta dolar AS. Realisasi itu tumbuh 379 persen dari 66 juta dolar AS selama periode yang sama 2020. Marjin EBITDA meningkat menjadi 16,7 persen, dibandingkan 5,2 persen pada kuartal III 2020.

"Peningkatan EBITDA itu seiring peningkatan spreads, permintaan yang kuat untuk petrokimia Asia, gangguan pasokan di pasar AS, kekurangan kontainer, dan eksekusi yang solid dari strategi ketahanan keuangan perseroan," tuturnya.

Alhasil, hingga kuartal III-2021 perusahaan berhasil memperbaiki kinerja bottom line dengan mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar 166 juta dolar AS atau sekitar RP2,3 triliun. Padahal, periode yang sama tahun lalu Chandra Asri membukukan rugi bersih sebesar 19 juta dolar AS (Rp273 miliar).