JAKARTA - Dalam rangka perluasan pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggandeng sejumlah pengembang.
Kerja sama ini meliputi Kawasan Bukit Golf Mediterania (PIK), Kawasan Pantai Maju (Golf Island), Kawasan Pantai Kita (River Walk), Kawasan PIK 2 dan PIK 2 Extenstion. Kebutuhan gas di kawasan tersebut akan dilayani secara bertahap mulai tahun 2022, dengan perkiraan sekitar 3 juta M³/ bulan.
“Penyaluran gas bumi di kawasan perumahan menjadi bagian dari target kami untuk memperluas pengembangan jargas dan mencapai target 4 juta SRT (sambungan rumah tangga)," kata Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu, 6 Oktober.
Kata dia, pihkanya menggandeng pengembang karena dalam menjalankan penugasan membangun jargas, tidak bisa berjalan sendiri. Sehingga PGN berinisiatif untuk bekerjasama dengan developer.
"Diharapkan menjadi lifestyle baru yang bisa dihadirkan di kawasan perumahannya dan dapat menjadi role model bagi provinsi lain terkait jargas,” ujar Faris.
BACA JUGA:
Adapun kerja sama PGN yang juga Subholding Gas PT Pertamina (Persero) dengan PT Karunia Indo Sejahtera (KIS) sebagai bagian dari Agung Sedayu Group (ASG).
Direktur ASG Restu Mahesa mengatakan, gas bumi ini dapat meningkatkan value produk-produk ASG. Kemudian, mendukung program langit biru pemerintah DKI Jakarta serta untuk meningkatkan akses gas bumi di wilayah DKI Jakarta.
Selain itu, PGN dan KIS juga akan melaksanakan pengembangan pembangkit tenaga listrik dan konversi kendaraan operasional milik KIS dari berbahan bakar minyak menjadi berbahan bakar gas bumi (BBG) serta pengembangan layanan operasi dan pemeliharaan infrastruktur di Kawasan tersebut.
"Kami berharap agar kerjasama ini dapat terus berlanjut dan juga kami sampaikan bahwa ke depan, PGN akan terus menyalurkan gas bumi dengan pemanfaatan moda gas bumi non pipa (beyond pipeline), dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) dan/atau Liquified Natural Gas (LNG) untuk memenuhi kebutuhan gas bumi nasional," kata Faris.