Bandara Juanda Surabaya Implementasikan Aplikasi PeduliLindungi kepada Penumpang
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo Jawa Timur mengimplementasikan penumpang menggunakan aplikasi Peduli Lindungi sesuai SE Menteri Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/847/2021 tentang digitalisasi dokumen kesehatan bagi pengguna transportasi udara yang terintegrasi dengan aplikasi peduli lindungi.

Humas Bandara Juanda Yuristo Adi mengatakan pengimplementasian ini telah melewati serangkaian persiapan dan koordinasi bersama dengan seluruh stakeholder bandara.

"Sejak tanggal 23 Agustus 2021 mulai diimplementasikan," katanya, dikutip dari Antara, Jumat 27 Agustus.

Ia mengatakan, duna mengantisipasi kendala yang mungkin muncul di lapangan, pihaknya menyediakan dua meja help desk yang berfungsi mengasistensi calon penumpang yang memiliki kendala pada tahap validasi dokumen kesehatan.

"Kami juga mengimbau agar calon penumpang memastikan laboratorium tempat melakukan tes COVID-19 telah terafiliasi di Kemenkes melalui tautan https://www.litbang.kemkes.go.id/laboratorium-pemeriksa-covid-19/," ujarnya.

Jika telah melakukan tes di laboratorium yang telah terafiliasi, kata dia, maka calon penumpang dapat memastikan hasilnya dengan mengecek pada menu "paspor digital" di aplikasi Peduli Lindungi.

Terkait vaksin sebagai syarat terbang, lanjut dia, untuk calon penumpang yang belum menerima vaksin dapat memanfaatkan layanan sentra vaksin di gedung terminal 1 baru dengan menunjukkan tiket penerbangan dan hasil negatif tes RT-PCR.

"Kami imbau pula agar memperhatikan jadwal penerbangan dan waktu yang diperlukan untuk proses vaksinasi," ujarnya.

Sebelumnya, jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada semester pertama 2021 mengalami penurunan sebanyak 22 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2020.

Ia mengatakan, jumlah penumpang menurun dari 4.055.468 orang menjadi 3.144.790 orang.

"Penurunan tersebut merupakan dampak dari berkurangnya pelaku perjalanan transportasi udara karena COVID-19. Namun, kami bersama para pemangku kepentingan senantiasa mengutamakan faktor keamanan, keselamatan, dan pelayanan bagi pengguna jasa," katanya.