Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) melaporkan bahwa penyaluran kredit ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada sepanjang semester I 2021 telah mencapai Rp749,33 triliun. Angka tersebut lebih lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama 2020 dengan Rp725,27 triliun.

Adapun, capaian pembiayaan UMKM pada paruh pertama tahun ini disebutkan mencapai 80,62 persen dari keseluruhan kredit konsolidasi perseroan yang tercatat sebesar Rp929,40 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa pencapaian porsi kredit UMKM BRI itu naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 78,58 persen.

“Porsi kredit UMKM BRI tersebut akan terus ditingkatkan dan kami menargetkan angka ini akan tembus mencapai 85 persen pada 2025 mendatang,” ujarnya dalam laman resmi seperti yang dikutip pada Jumat, 13 Agustus.

Menurut Sunarso, nilai kredit UMKM perseroan apabila dibandingkan dengan penyaluran kredit UMKM perbankan nasional per Mei 2021, BRI berhasil menyalurkan kredit kepada segmen UMKM senilai Rp.723 triliun, sementara nilai total kredit UMKM perbankan nasional sebesar Rp 1.024,40 triliun.

“Pencapaian ini menjadikan BRI sebagai bank UMKM terbesar di Indonesia dengan market share mencapai 70,66 persen,” tuturnya.

Sunarso menambahkan, pihaknya akan terus mendorong pemberdayaan UMKM melalui dua cara, yakni yang pertama menaik kelaskan pelaku UMKM dan yang kedua mencari sumber pertumbuhan baru melalui segmen ultra mikro.

“Jadi, sering orang bilang bahwa UMKM itu harus diadvokasi. Saya bilang, tidak. UMKM itu harus diedukasi. Sesungguhnya kalau kita bisa edukasi mereka dan mereka bisa sejajar dengan bank atau lembaga pembiayaan, maka potensinya akan semakin tumbuh,” imbuh dia.

Adapun, upaya mendorong UMKM naik kelas diwujudkan melalui berbagai program pemberdayaan yang kini tercatat telah mencapai 1.800 klaster UMKM.

“BRI juga menyalurkan KUR (kredit usaha rakyat) sebesar Rp84,87 triliun kepada lebih dari 3 juta nasabah, dan penyaluran subsidi bunga UMKM Rp5,51 triliun kepada 8,91 juta nasabah,” katanya.

Sebagai informasi, bank terbesar di Indonesia dari sisi aset ini disebutkan juga melakukan restrukturisasi kredit UMKM terdampak COVID-19 sebesar Rp145,78 triliun kepada 2,46 juta nasabah.

“Para pelaku UMKM binaan BRI kami dorong untuk bergabung dalam satu wadah yang terintegrasi, yakni Link UMKM, sehingga memudahkan untuk dilakukan pendampingan dan pembinaan agar dapat naik kelas,” ucap Sunarso.

Untuk diketahui, pemerintah memasang target sektor UMKM semakin mendapat prioritas penyaluran kredit paling tidak 30 persen dari keseluruhan kredit yang disalurkan lembaga perbankan sampai 2024 mendatang. Saat ini, porsi UMKM di kredit ataupun pembiayaan perbankan hanya berkisar antara 18 persen hingga 20 persen.