Penjualan Mobil Diyakini Seret, Bank Mandiri Sebut Bakal Terjadi Lonjakan Simpanan
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk. menyebut jika ketidakpastian yang berlanjut akibat peningkatan kasus COVID-19 di dalam negeri dapat membawa sentimen negatif terhadap permintaan kendaraan bermotor, khususnya untuk jenis roda empat.

Selain itu, restriksi mobilitas akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dinilai dapat menurunkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi kendaraan.

“Kinerja penjualan mobil bisa tertekan, dan pertumbuhan penjualan mobil bisa lebih rendah dari pada proyeksi kami sebelumnya,” ujar Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro dalam keterangan pers yang dirilis pada Kamis, 15 Juli.

Menurut Andry, peningkatan kasus harian dan PPKM Darurat sangat berpeluang menghambat laju pemulihan ekonomi dan menurunkan consumer confidence.

“Akibatnya, masyarakat menunda belanja karena memprioritaskan menyimpan uangnya untuk berjaga-jaga guna menghadapi uncertainty (tidak menentu),” tuturnya.

Untuk diketahui, bank kategori BUKU IV itu memperkirakan proyeksi penjualan mobil pada sepanjang 2021 tumbuh sebesar 39,5 persen secara tahunan (year-on-year/y-o-y) dengan total penjualan sebanyak 742.150 unit.

Meski secara keseluruhan tahun diyakini bakal terjadi tekanan, namun berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil wholesale (penjualan dari pabrik ke dealer) pada Juni 2021 tumbuh sebesar 32,7 persen month-on-month (m-o-m) dengan penjualan sebanyak 72.720 unit.

Lebih detail, penjualan mobil penumpang tumbuh sebesar 27,6 persen m-o-m dengan penjualan sebanyak 54.306 unit, dan penjualan mobil niaga tumbuh sebesar 50,5 persen m-o-m dengan penjualan sebesar 18.414 unit.

Adapun, penjualan mobil pada Juni 2021 tumbuh 476,1 persen y-o-y. Secara terperinci, penjualan mobil penumpang tumbuh 628,7 persen y-o-y pada Juni 2021. Sedangkan  sedangkan penjualan mobil niaga tumbuh 256,1 persen y-o-y per Juni 2021.

“Pertumbuhan penjualan mobil yang tinggi pada Juni 2021 terjadi karena low based effect akibat penerapan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sejak Maret hingga akhir Mei 2020. Penjualan pada Juni 2020 sebanyak 12.623 unit, sudah meningkat dibandingkan angka terendah pada bulan April dan Mei 2020, yaitu masing-masing sebesar 7.868 dan 3.551 unit,” jelasnya.

Secara kumulatif, total penjualan mobil pada Januari hingga Juni 2021 tercatat sebanyak 393.469 unit, atau tumbuh 50,8 persen y-o-y.

“Secara teknis, dengan penetapan PPKM Darurat dealer mungkin masih bisa berjualan mobil secara online, dan pengiriman unit mobil baru dari pabrik ke dealer dan dari dealer ke konsumen masih bisa berlangsung normal dengan prokes ketat,” tutup Andry.