Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Korea Selatan pada 24 hingga 25 Mei. Ia didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Luhut mengatakan kunjungan kali ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara di berbagai bidang, utamanya peningkatan investasi industri farmasi dan juga green energy.

"Selama dua hari kami bertemu dengan beberapa perusahaan Korea Selatan seperti Hyundai, LG Energy Solution, yang juga berkomitmen terhadap eco-friendly dan penurunan emisi karbon," katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 28 Mei.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan beberapa perusahaan Korea Selatan juga akan berinvestasi untuk bidang yang ramah lingkungan. Menurut dia, investasi tersebut akan membantu Indonesia mencapai target penurunan emisi karbon.

Hari pertama kunjungannya, Luhut beserta delegasi melakukan serangkaian pertemuan dengan berbagai perusahaan asal Korea Selatan. Di antaranya CEO LG Energy Solution Jong Hyun Kim, Chairman of Korea Federation of Banks Kim Gwang-soo,Vice Chairman/CEO SK E&S Co. Ltd Jeong Joon Yu serta perusahaan farmasi Sungwun Pharmacopia.

Dalam pertemuan dengan CEO LG Energy Solution Jong Hyun Kim, Luhut membahas investasi di bidang baterai kendaraan listrik. Konsorsium LG sendiri telah menandatangani perjanjian awal yang dilakukan secara virtual pada tanggal 29 April 2021.

Selanjutnya, Menko Luhut beserta rombongan bertemu dengan Chairman of Korea Federation of Banks Kim Gwang-soo untuk membahas investasi ke Sovereign Wealth Fund (SWF) yang merupakan komitmen pemerintah dalam menarik investasi guna membantu pembangunan infrastruktur.

Kemudian, Luhut melanjutkan pertemuan dengan Sungwun Pharmacopia untuk mengajak perusahaan Farmasi tersebut meningkatkan investasi dalam pengembangan bahan baku obat (BBO) atau Active Pharmaceutical Ingredient (API) di Indonesia melalui kerja sama dengan PT Kimia Farma.

Selain itu, Luhut juga berkunjung ke Hyundai Motorstudio. Ia membahas investasi energi ramah lingkungan. Hyundai sendiri merupakan salah satu perusahaan yang memiliki peran penting dalam transisi energi dengan penggunaan energi hidrogen.

Sedangkan pada tanggal 25 Mei, Luhut melakukan pertemuan bersama Vice Chairman & CEO of Celltrion Healthcare Hyoung Ki Kim untuk membahas pengembangan vaksin antara Genexine dan PT Kalbe Farma Tbk.

Selanjutnya, rombongan melakukan pertemuan dengan Samsung Electronics untuk membahas potensi investasi Samsung di Indonesia. Agenda hari tersebut ditutup dengan pertemuan bersama pihak The National Pension Service of Korea Kim Yong Jin.

Kunjungan kerja Menko Luhut ke Korea Selatan kali ini membawa misi meningkatkan komitmen Indonesia untuk mencapai target penurunan emisi karbon. Karena itu, selain bertemu dengan perusahaan-perusahaan asal Korea Selatan, Luhut juga bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup Korea Selatan Han Jeoung-ae untuk membahas kerja sama untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan nilai ekonomi karbon (carbon pricing).

"Kami fokus untuk memastikan poin mengenai transfer teknologi dalam setiap investasi yang akan masuk ke Indonesia. Ini menjadi satu dari lima kriteria yang harus dipenuhi investor asing jika ingin berinvestasi di Indonesia," katanya.

Adapun kriteria lainnya adalah membawa teknologi yang ramah lingkungan, menggunakan tenaga kerja lokal Indonesia, menciptakan nilai tambah, dan kerja sama business to business (B2B).