JAKARTA - Ketika kinerja emiten lain terkena imbas dari pandemi COVID-19 yang cukup dalam, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) justru berhasil meraih pertumbuhan kinerja. Chandra Asri berhasil meraih pendapatan bersih sebesar 598 juta dolar AS atau sekitar Rp8,7 triliun (kurs Rp14.500) di kuartal I 2021.
Capaian perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu tersebut meningkat 25 persen dari posisi 477 juta dolar AS di kuartal I 2020. Pendapatan bersih yang diraih anak usaha Barito Pacific ini secara otomatis menjadikan posisi laba bersih perseroan melonjak mencapai 85 juta dolar AS di kuartal I 2021, dibanding rugi bersih sebesar 17 juta dolar AS di kuartal I 2020.
Hingga kuartal I 2021, EBITDA Chandra Asri mengalami peningkatan yang signifikan menjadi 147 juta, dari porsi minus 14 juta di kuartal I 2020. Capaian kinerja triwulan pertama tahun ini jauh lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu sebelum meluasnya pandemi COVID-19.
"Hasil kuartal I 2021 sangat menggembirakan bagi kami. Kondisi ini mencerminkan penyebaran produk yang sehat, pelaksanaan strategi yang solid, dan ketahanan keuangan yang berkelanjutan," ungkap Direktur Chandra Asri Suryandi dalam keterangan resminya, Kamis 29 April.
Kinerja keuangan perseroan yang positif di kuartal I 2021, sebut Suryandi, itu juga tercermin dari total likuiditas yang mencapai 1,1 miliar dolar AS serta posisi kas dan setara kas mencapai 767 juta dolar AS.
"Kami juga memiliki leverage yang lebih rendah dengan Net Debt-to-EBITDA di 0,2X. Lalu kami juga bisa mengurangi total hutang menjadi 825 juta dolar AS di kuartal I-2021, dari porsi 885 juta dolar AS di kuartal I-2020," jelas Suryandi.
BACA JUGA:
Dia mengaku, capaian kinerja yang luar biasa ini sejalan dengan permintaan produk petrokimia di Indonesia dan regional Asia yang terus meningkat terutama sejak semester kedua tahun 2020.
Ditambah lagi dengan program vaksinasi yang terus berjalan menjadi salah satu kunci agar Indonesia bisa mempercepat pemulihan ekonomi.
Lalu, bilang Suryandi, perusahaan juga akan fokus pada bisnis berkelanjutan dan operasional yang baik, dengan begitu bisa mempertahankan kinerja operasional yang baik dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat sehingga kesehatan dan keselamatan karyawan tetap terjamin.
Sebelumnya, Chandra Asri memperoleh fasilitas Green Loan sebesar 13 juta dolar AS dari PT Bank KEB Hana Indonesia (Bank Hana). Fasilitas ini akan digunakan untuk membiayai belanja modal perseroan serta biaya lainnya terkait dengan penyelesaian proyek ramah lingkungan yang telah berjalan.
Chandra Asri berkomitmen penuh untuk menjunjung tinggi standar Environmental, Social and Governance (ESG) dengan kuat dan konsisten dalam operasi sehari hari dan menjadikannya sebagai bagian dari strategi jangka panjang perseroan.