YOGYAKARTA - Dalam dunia produksi barang yang dinamis dan penuh ketidakpastian, menjaga kelancaran operasional adalah kunci utama. Salah satu strategi penting yang sering diterapkan adalah penggunaan buffer stock.
Memiliki peran sentral dalam suatu industri manufaktur, artikel ini akan mengupas tuntas konsep buffer stock, mulai dari definisi, fungsi, hingga tips penerapannya dalam produksi barang.
Buffer Stock adalah:
Dilansir dari laman netsuite persediaan penyangga atau “Buffer Stock” adalah istilah untuk kelebihan inventaris yang disimpan oleh sebuah perusahaan.
Seringkali pengecer atau produsen, untuk memenuhi peningkatan permintaan jangka pendek yang tak terduga atau tiba-tiba, seperti selama musim liburan atau periode promosi.
Inventaris tambahan ini—yang bisa berupa barang jadi yang menunggu untuk dikirim atau dijual oleh pengecer, atau bahan baku di fasilitas produsen—membantu perusahaan untuk terus memenuhi permintaan pelanggan.
Dalam beberapa kasus, perubahan permintaan dapat diprediksi, sebagai contoh tidak banyak orang membeli pohon Natal buatan di bulan Juni. Dalam kasus lain, lonjakan permintaan yang tiba-tiba datang tanpa peringatan, seperti yang terjadi pada kertas toilet selama pandemi.
Memiliki buffer stock terhadap hal yang tidak dapat diprediksi memastikan bahwa bisnis dapat mengakomodasi peningkatan permintaan dengan biaya yang wajar dan tepat waktu.
Secara mudah buffer stock dapat dipahami sebagai: inventaris yang dipertahankan perusahaan secara khusus untuk mengatasi peningkatan permintaan pelanggan yang tidak diantisipasi.
Meskipun demikian, menyimpan buffer stock juga menimbulkan biaya dan risiko tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sistem manajemen inventaris yang baik dan untuk mengeksplorasi proses dan perhitungan terbaik untuk menentukan kapan dan bagaimana berinvestasi.
Manfaat Buffer Stock
Pasar seringkali tidak dapat diprediksi. Buffer stock dapat berfungsi sebagai perlindungan untuk mencegah kekurangan ketika lonjakan permintaan yang tidak diantisipasi terjadi.
Meskipun menyimpan inventaris tambahan tanpa gagasan yang jelas tentang kapan mungkin diperlukan menimbulkan biaya, namun hal ini dapat menawarkan beberapa manfaat yang berharga, termasuk:
-
Penghindaran kekurangan dan kehabisan stok
Peningkatan permintaan yang tiba-tiba secara teoritis mungkin tampak seperti hal yang baik, tetapi kekurangan dan kehabisan stok, baik barang untuk dijual atau bahan baku, suku cadang, atau komponen, tidaklah demikian.
Prakiraan permintaan mungkin meleset, jadi persediaan penyangga bisa menjadi metode yang bagus untuk mencegah kehabisan apa yang dibutuhkan.
Baca juga artikel yang membahas Ukuran Roll Banner untuk Bisnis Anda
-
Stabilitas biaya
Kehabisan stok dapat menyebabkan biaya yang lebih besar akibat pesanan pada menit terakhir dan pengiriman yang terburu-buru. Mempertahankan tingkat persediaan buffer stock dapat menstabilkan biaya, sehingga meningkatkan kinerja keuangan.
-
Diskon pemasok
Perusahaan yang membeli barang atau bahan tambahan adalah keuntungan bagi pemasok mereka. Dalam beberapa kasus, pemasok akan menawarkan penghematan biaya kepada pelanggan mereka sebagai insentif untuk melakukan pemesanan yang lebih besar.
-
Kontinuitas produksi
Menyimpan stok tambahan untuk mengimbangi peningkatan permintaan yang tidak diantisipasi membantu menjaga kelancaran lini produksi. Lagi pula, kehabisan bahan yang diperlukan menghentikan produksi secara tiba-tiba.
-
Retensi tenaga kerja
Ketidakstabilan dalam produksi pasti berdampak pada karyawan produsen. Perusahaan mungkin harus memulangkan pekerja jika kehabisan bahan untuk menjaga kontinuitas produksi.
Oleh karena itu, mempertahankan tingkat buffer stock dapat berdampak positif pada retensi karyawan.
Selain memahami buffer stock adalah, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!