Bagikan:

JAKARTA - Direktur Eksekutif PMO Kartu Prakerja Deni Puspa Purbasari mengatakan per 22 April, total peserta program Kartu Prakerja mencapai 2,7 juta. Peserta yang tercatat merupakan peserta baru. Bahkan, anggaran yang disiapkan sudah terserap habis pada kuartal I tahun ini.

"Untuk memulihkan ekonomi manajemen Kartu Prakerja diminta gas pol, istilahnya gitu. Pada kuartal I 2021 kita telah menyerap habis Rp10 triliun anggaran yang disediakan di 2021," ujarnya dalam diskusi virtual, Kamis, 22 April.

Denni berujar anggaran Rp10 triliun yang disediakan oleh pemerintah, telah berhasil disalurkan untuk 2,7 juta orang penerima baru yang berbeda dari tahun lalu.

Lebih lanjut, Denni mengatakan, peserta Kartu Prakerja memang tidak diperbolehkan untuk mengikuti program masuk lebih dari satu kali. Aturan tersebut dibuat untuk menciptakan pemerataan bagi seluruh masyarakat yang ingin mengikuti program.

"Jadi benar-benar pemerataan untuk memperoleh pelatihan Kartu Prakerja yang beragam. Dari 2,7 juta yang mengikuti tahun ini, sebanyak 2,5 juta telah menerima insentif," katanya.

Denni mengatakan pencairan insentif akan dilakukan setelah peserta program Kartu Prakerja selesai mengikuti rangkaian pelatihan serta sudah memberikan ulasan dan rating.

Lebih lanjut, Denni berujar ulasan dan rating ini diperlukan dalam rangka memberi penilaian terhadap kualitas pelayanaan lembaga pelatihan yang diikuti dalam program tersebut. Adapun total anggaran yang dihabiskan untuk insentif adalah sebesar Rp2,5 triliun.

"Nilai insentif yang sudah diterima 2,5 juta itu sebesar Rp2,5 triliun yang tentunya diharapkan menggerakkan perekonomian dan menopang daya beli mereka," tuturnya.