JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan capai 5,1 persen pada tahun 2024 meskipun menghadapi sejumlah risiko dan ketidakpastian global.
Menurut Airlangga, tercapai target pertumbuhan ekonomi 2024 didorong oleh berbagai kebijakan pemerintah yang mendorong aktivitas konsumsi seperti diskon belanja murah jelang akhir tahun.
"Indonesia masih mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Kita harapkan bisa mempertahankan pertumbuhan tahun lalu di sekitar 5 persen," ujarny dalam acara IBC Business Competitiveness Outlook 2025, Senin, 13 Januari.
Selain itu, Airlangga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terjaga dengan baik jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand sekitar 3 persen, dan Korea Selatan sebesar 1,5 persen.
“Kalau kita lihat dari indikasi PMI di bulan Desember, kita dalam pertumbuhan di mana ekspansi di angka 51,2 persen. Selain itu, indeks konsumen serta indeks penjualan riil juga tumbuh positif,” ucapnya.
Airlangga menambahkan, realisasi investasi pada kuartal III-2024 mencapai Rp431,38 triliun, seiring dengan membaiknya indeks kompetitif berdasarkan IMD Global Competitiveness Index yang berada ke peringkat 27, dibandingkan sebelumnya di 34 pada 2023.
BACA JUGA:
Dia mengatakan, terdapat beberapa program yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di akhir tahun seperti program mudik gratis, diskon tiket pesawat, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), program Diskon Belanja di Indonesia Aja (BINA) 2024, dan program stabilisasi harga pangan.
Dengan berbagai program tersebut, Airlangga menyampaikan nilai transaksi yang dilakukan masyarakat mengalami peningkatan drastis yaitu nilai transaksi program Harbolnas capai Rp31,2 triliun naik sebesar 21,4 persen jika dibandingkan pada tahun 2023.
Kemudian nilai transaksi program BINA sebesar Rp25,4 triliun atau naik 15,5 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya dan program EPIC Sale sebesar Rp14,9 triliun naik 14,9 persen dibandingkan tahun lalu.
"Tahun lalu kita membuat beberapa program menjelang Natal yang dikenal di negara lain seperti di AS ada Black Friday. Tapi Indonesia, kita tidak punya Black Friday, kita hanya punyanya Jumat Berkah," ujarnya.