JAKARTA - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengatakan, investor asal Qatar Sheikh Abdul Aziz Al Thani akan melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) terkait pendanaan untuk 1 juta unit rumah pada hari ini.
Penandatanganan MoU itu akan dilakukan di Istana Negara dan langsung disaksikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Hal tersebut disampaikan oleh Fahri usai mengikuti rapat koordinasi dan pembahasan rencana kerja tahun 2025 bersama lima menteri teknis di kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Jakarta, Rabu, 8 Januari.
"Kebetulan saya diundang ke istana untuk menyaksikan penandatanganan MoU pendanaan 1 juta rumah yang dari Qatar," ujar Fahri.
Fahri menyebut, usai melakukan penandatanganan MoU, nantinya akan ada pertemuan teknis untuk membahas tahapan pemilihan tanah hingga pengurusan izin.
"Skema teknisnya nanti tentu akan rapat. Akan ada pertemuan yang lebih teknis pada saat sudah dilakukan tahapan-tahapan pemilihan tanah, pengurusan izin dan sebagainya," ucap dia.
Menurut Fahri, pemerintah menyambut baik rencana tersebut guna mendukung tercapainya program 3 juta rumah besutan Prabowo Subianto.
"Jadi, pemerintah hanya memfasilitasi siapapun dari seluruh dunia ini yang ingin datang meramaikan program 3 juta rumah setahun oleh Bapak Presiden (Prabowo) itu. Kami welcome kepada semuanya dan kebetulan ini dari Qatar cukup cepat kesempatannya dan kami fasilitasi," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo meyakini bahwa target membangun 15 juta unit rumah dalam 5 tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan tercapai.
BACA JUGA:
Hashim menyebut, bahwa Prabowo telah menyampaikan ada keinginan dari Pemerintah Qatar untuk membiayai 5 juta unit perumahan. Lalu, ada investor dari Qatar yang akan membantu 1 juta unit perumahan.
"Saya juga berkunjung ke Abu Dhabi dan Pemerintah Abu Dhabi menyatakan akan bantu 1 juta unit perumahan. Jadi, dua negara ini bersedia untuk membiayai 7 juta unit perumahan," ujar Hashim dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 26 Desember 2024.